Cina Punya Motor Listrik dengan Baterai Revolusioner

Evoke Motorcycle, pabrikan motor listrik asal Cina siap gigi dalam gelaran EICMA 2018 di Milan, Italia pada November mendatang. Evoke Motorcycle dipastikan membawa motor listrik baru ke ajang tahunan tersebut dan bersaing dengan berbagai pabrikan.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Okt 2018, 14:00 WIB
Motor listrik Evoke Motorcycle (ist)

Liputan6.com, Milan - Evoke Motorcycle, pabrikan motor listrik asal Cina siap gigi dalam gelaran EICMA 2018 di Milan, Italia pada November mendatang. Evoke Motorcycle dipastikan membawa motor listrik baru ke ajang tahunan tersebut dan bersaing dengan berbagai pabrikan Eropa, Amerika, serta Asia lainnya.

Menariknya, mengutip dari dari Greatbiker.com, motor listrik bernama Evoke Project Kruzer ini dapat mengisi daya dari 0 sampai 80% hanya dalam waktu 15 menit. Selain itu, desain yang ditawarkan pun cukup menarik dengan mengusung genre motor cruiser.

Sebelumnya, Evoke Motorcycles telah memasarkan 2 model, yakni Urban Classic dan Urban S. Keduanya membutuhkan waktu 4 jam untuk mengisi daya baterai dari 0 sampai 80% dengan listrik 220V.

Bahkan, waktu pengisian tersebut bisa lebih lama, mencapai 8 jam, jika dilakukan di rumah dengan listrik berdaya 110V. Karena itu, penemuan baterai baru pada Project Kruzer mampu menjadi kunci masa depan motor listrik.

Evoke Project Kruzer mengandalkan baterai 18650 Li-ion dengan beberapa teknologi yang dapat mempercepat waktu pengisiannya. Selain itu, wadahnya dibuat lebih baik sehingga tidak cepat panas dan rusak.

Sumber: Otosia.com

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jokowi Pesan 50 Motor Listrik Gesits untuk Lingkungan Istana

Peluncuran sepeda motor listrik Gesits, kembali mundur. Rencana awal, motor karya anak bangsa garapan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan PT Gesits Technologies Indo (GTI) ini bakal meluncur 17 Agustus 2018.

Meskipun waktu peluncurannya mundur, namun proses pengembangan ataupun rencana produksi massal dari motor tanpa bensin ini sudah sesuai rencana.

Hal tersebut, disampaikan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, saat mengunjungi pabrik perakitan Gesits di kawasan industri PT. Wijaya Karya (WIKA) Industri & Konstruksi di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/8).

 

 

 

"Presiden minta disiapkan 50 unit pertama untuk digunakan di lingkungan Istana Negara. Wah, saya pikir ini akan membebankan anggaran perusahaan. Ya, setidaknya bisa disiapkan 15 unit," terang Nasir saat kunjungan ke pabrik perakitan Gesits.

Dalam kunjungan kerja yang didampingi Direktur Utama PT Wika, Tumiyana dan CEO PT GTI, Harun Sjech, Menristekdikti juga mendengar laporan hasil perkembangan dan rencana proses perakitan dari tim Gesits, termasuk melihat pengujian perangkat-perangkat teknologi dan berbagai komponen yang telah diciptakan.

"Saya juga akan berbicara dengan Pertamina sebagai penyedia jaringan energi. Ini untuk kemudahan penggunaan Gesits di tengah masyarakat," tambah Nasir.

Dia menambahkan, perlu disiapkan regulasi yang menjamin kelancaran penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Gesits sendiri merupakan sepeda motor listrik yang mengandalkan baterai lithium-ion.

Untuk pengisian ulang baterai berteknologi canggih ini, para pengguna Gesits hanya butuh menukarnya dengan baterai yang telah terisi di gerai penukaran yang akan disebar secara luas di tengah masyarakat.

Menristekdikti berharap metode pengisian ulang baterai dapat dilakukan dengan cara pertukaran unit baterai (battery swap) di jaringan-jaringan SPBU Pertamina.

"Dengan begitu, masyarakat pengguna bisa menukar baterai semudah mereka mengisi bensin di SPBU. Konsep ini tidak ada ubahnya dengan pembelian tabung gas elpiji yang sudah familiar di tengah masyarakat," jelasnya.

Untuk diketahui, produksi Gesits yang rencananya bakal dilakukan tahun ini, bakal memiliki kuota sebanyak 50 ribu per tahun, dan bakal ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai 100 ribu unit per tahun.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya