Cerita Akhir Pekan: Taaruf Lewat Dunia Maya

Taaruf makin populer saat ini, bahkan proses taaruf dilakukan melalui dunia maya.

oleh Komarudin diperbarui 28 Okt 2018, 10:00 WIB
Taaruf makin populer saat ini, bahkan proses taaruf dilakukan melalui dunia maya. (dok. pexels.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta Istilah taaruf makin populer di Tanah Air akhir-akhir ini. Setidaknya istilah tersebut makin ramai setelah sejumlah figur publik melakukan proses tersebut.

Perkembangan teknologi kian memudahkan bagi mereka yang ingin mendapatkan calon suami atau istri lewat dunia maya. Salah satunya bisa dilakukan melalui rumahtaaruf.com.

Situs tersebut fokus pada aktivitas tukar menukar informasi dalam bentuk biodata atau CV taaruf yang dikirim lewat surat elektronik (e-mail). Setelah itu, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab lewat surat elektronik dengan moderator untuk lebih memantapkan hati sebelum berlanjut ke proses taaruf offline.

Dilansir dari rumahtaaruf.com, berikut tujuh hal yang perlu diketahui seputar biodata taaruf.


Seputar Biodata Taaruf

Ilustrasi zodiak. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Biodata

Biodata taaruf berfungsi sebagai pertimbangan awal sebelum melanjutkan proses taaruf. Pemilik biodata bisa mendeskripsikan dirinya secara lengkap dalam tulisan di biodata tersebut sehingga terlihat gambaran profil dirinya.

Mediator

Agar lebih terjaga, proses tukar menukar biodata taaruf tak lepas dari adanya mediator/perantara. Kalaupun tidak menginginkan adanya perantara dalam proses, setidaknya ada orang yang menjadi pendamping yang berfungsi sebagai 'orang ketiga' dalam proses taaruf yang dijalani. Seperti ayah atau walinya, saudara, guru ngaji, sahabat dekat, atau pihak lain yang terpercaya untuk menjadi mediator.

Format Biodata Taaruf

Ada banyak format biodata/CV taaruf yang bisa digunakan, isiannya pun beragam sesuai dengan informasi yang dibutuhkan. Bisa berupa data pribadi, riwayat pendidikan, pengalaman organisasi, pengalaman kerja, profil diri dan keluarga, kebiasaan sehari-hari, visi dan misi pernikahan, kriteria calon pasangan, rencana pasca pernikahan, dan lain-lain. 

Data-data Pribadi 

Saat proses tukar menukar biodata, tidak semua data yang ada di format biodata tersebut disampaikan secara langsung. Beberapa data yang belum perlu disampaikan di antaranya nama lengkap (bisa dituliskan dengan inisial, atau tidak dicantumkan sama sekali), alamat lengkap (cukup ditulis setingkat kabupaten/kotamadya & provinsi), info kontak pribadi (Nomer HP, alamat e-mail, website pribadi, Facebook, dlan lain-lain), dan data-data lain yang  mudah ditelusuri.

Biodata Perempuan

Saat proses tukar menukar biodata, biodata akhwat (perempuan) sebaiknya disampaikan dulu ke pihak ikhwan (laki-laki) tanpa sepengetahuan pihak akhwat, baru kalau pihak ikhwan cocok maka biodata pihak ikhwan disampaikan ke pihak akhwat. Pertimbangannya karena karakter ikhwan yang lebih 'tegar' bila menerima 'penolakan' dibanding bila pihak akhwat yang menerima penolakan, sehingga posisi 'penolak' ada di sisi akhwat.

Proses Biodata

Dalam mengemban amanahnya, tak jarang seorang mediator mendapat banyak biodata taaruf yang perlu diproses. Pemesanan taaruf yang masuk pun tidak sedikit, sehingga mediator perlu memastikan bahwa tidak ada 'proses ganda' dalam tukar menukar biodata tersebut. Saat salah satu biodata diproses, maka biodata tersebut tidak bisa diproses dengan yang lainnya hingga ada konfirmasi cocok atau tidaknya si pemesan dengan biodata tersebut.

Tindak Lanjut

Setelah kedua belah pihak sama-sama cocok dengan biodata masing-masing, kedua belah pihak dapat diberikan kesempatan untuk bertanya jawab terlebih dulu lewat e-mail dengan perantara e-mail mediator untuk lebih memantapkan hati, karena tak jarang dari diskusi dan tanya jawab lewat email ini ada ketidakcocokan yang dirasakan masing-masing pihak. Bila memang sudah sama-sama yakin maka bisa dilanjutkan taaruf langsung dengan pendampingan mediator.

 

Saksikan video di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya