Liputan6.com, New York - Baru-baru ini, ada sesuatu yang aneh pada Google Maps. Menjelang Halloween, layanan pemetaan web yang dikembangkan oleh Google ini tiba-tiba meyuguhkan koleksi tangkapan layar (screenshot) yang menyeramkan.
Gambar-gambar tersebut diambil oleh para pengguna yang memanfaatkan fitur Google Maps Street View dan citra satelit. Bahkan, mereka mengaku telah melihat pesawat hantu dan 'dimensi lain' melalui layanan tersebut.
Ada juga netizen yang mengatakan bahwa foto yang diambilnya merupakan hasil 'persinggungan antara alam nyata dan dunia lain', serta bisa melihat penampakan aktivitas supranatural.
Baca Juga
Advertisement
Benarkah demikian? Google Communications Manager, Liz Davidoff, meluruskan kabar miring tersebut. Menurut analisanya, semua screenshot itu merupakan kesalahpahaman semata.
Liz kemudian menjelaskan satu per satu koleksi screenshot terkait, dimulai dengan foto yang diklaim sebagai penampakan 'portal dimensi lain'.
Rupa foto ini berwarna-warni, dengan dominan warna adalah ungu. Pengambil foto tersebut seolah-seolah sedang menyetir mobil di Manhattan Bridge, New York.
Kenyataannya adalah keanehan itu disebabkan oleh masalah pencahayaan.
"Warna dan grain (bintik-bintik hasil sensitivitas emulsi film (negatif) yang membentuk sebuah imaji utuh setelah melewati proses kimia) dari gambar ini disebabkan oleh pencahayaan yang rendah," kata Liz, seperti dikutip dari Cnet.com, Sabtu (27/10/2018).
Gambar lain yang menghebohkan jagat maya adalah penangkapan citra satelit yang menampakkan pesawat hantu. Diduga dulu pernah ada burung besi yang jatuh dan tenggelam ke dasar Danau Harriet di Minnesota.
Sekali lagi, Liz menegaskan bahwa itu hanya isapan jempol semata. Gambar yang dikira pesawat hantu itu hanya sebuah artefak dari sebuah pesawat asli yang sedang mengudara, saat satelit menangkap pemandangan tersebut.
Liz menambahkan, dirinya juga pernah menerima foto yang mulanya diduga sebagai penampakan hantu manusia tua. Kasus ini terjadi di Singapore Art Museum, di mana lengan dan kaki seseorang tampak terpotong dari tubuhnya.
Ada juga tokoh ternama di film Star Wars, Darth Vader, yang membuang sampah di Selandia Baru dan tertangkap dalam Google Maps Street View.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Google Earth Tangkap Pemandangan Mengerikan
Google Earth menangkap pemandangan menyeramkan dari sebuah tempat tinggi di Edinburgh, Skotlandia. Gambar di citra satelit mesin pencarian raksasa ini memotret patung batu manusia yang sedang berbaring di rumput luas. Satu tangannya di angkat.
Anggota tubuhnya juga tampak dibedah, dengan beberapa potongan terpisah satu sama lain.
Setelah diselidiki, patung misterius itu ternyata dibuat oleh mantan pembunuh Jimmy Boyle ketika ia masih mendekam di balik penjara.
Boyle, yang juga merupakan mantan gengster, dipenjara pada tahun 1967 karena membunuh anggota gengster saingannya, Babs Rooney. Meski ia selalu menyangkal tindak kejahatan itu, namun pria yang kini berusia 74 tahun itu akhirnya harus menerima keputusan pengadilan.
Selama berada di Penjara Barlinnie di Glasgow, Skotlandia, Boyle merancang patung batu setinggi 100 kaki atau 30,48 meter ini.
Patung menyeramkan tersebut kemudian diberinya nama "Gulliver the Gentle Giant" atau "The Gentle Giant of Craigmillar" dan diwujudkan oleh Billy Connolly pada tahun 1976.
Boyle dibebaskan dari penjara pada tahun 1980 dan sekarang berprofesi sebagai penulis dan seniman. Ia juga mendirikan Gateway Exchange --sebuah proyek yang didirikan untuk membantu menjaga pemuda dan pemudi setempat dari bahaya narkoba.
Tak ada yang menyangka bangunan tersebut berbentuk manusia bila dilihat dari ketinggian ribuan meter di atas permukaan laut, sebab selama ini patung Gulliver menjadi tempat bermain favorit bagi anak-anak kecil.
Namun seiring berjalannya waktu, patung ini mengalami pelapukan dan perlahan mulai runtuh.
Patung berwarna abu-abu tersebut tidak dapat lagi dilihat di lapangan Edinburgh, sebab sudah dipindahkan pada tahun 2011. Patung Gulliver terpaksa "digeser" karena di daerah itu akan dibangun saluran pencegah banjir.
Akan tetapi, seorang juru bicara anggota dewan mengatakan kepada surat kabar The Scotsman, "Kondisi patung itu sangat rusak parah, jadi kami tidak mungkin memindahkannya ke tempat lain, meskipun kontraktor sudah berhati-hati untuk mempertahankan elemen patung, apa pun yang mereka bisa."
Artikel koran Skotlandia tersebut juga melaporkan bahwa ada rencana agar patung tersebut dipindai secara digital dan diawetkan.
John Lawson, arkeolog dewan, mengatakan, "Menggunakan teknologi laser untuk merekam karya seni publik bukanlah sesuatu yang dapat dilakukan oleh para arkeolog pada setiap harinya, tetapi beda dalam kasus ini. Kami harus melakukannya demi kepentingan masyarakat sebelum patung itu dibongkar.
"Kami senang bahwa masyarakat akan dapat menikmati patung Gulliver, bahkan setelah pekerjaan penting ini selesai dilakukan," imbuh Lawson seperti dikutip dari Express.co.uk, Sabtu 18 Agustus 2018.
Advertisement