Tepat Hari Sumpah Pemuda, Timnas Indonesia U-19 Juga Ingin Merdeka

Timnas Indonesia U-19 akan mengusung semangat Sumpah Pemuda saat melawan Jepang.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 27 Okt 2018, 20:30 WIB
Timnas Indonesia -19 akan menghadapi Jepang pada babak 8 Besar Piala AFC U-19 2018. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Momen spesial akan dilewati Timnas Indonesia U-19 saat menghadapi Jepang pada babak 8 besar Piala AFC U-19 2018. Pasalnya, mereka akan bertanding bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2018.

Laga melawan Jepang, besok, akan jadi momen penting bagi Timnas Indonesia U-19. Itu karena laga tersebut akan jadi penentu dari ambisi skuat Garuda Nusantara yang ingin berpartisipasi dalam Piala Dunia U-20 2019 di Polandia, 23 Mei-15 Juni 2019.

Selain itu, Timnas Indonesia U-19 akan berjuang saat masyarakat Indonesia sedang memperingati Hari Sumpah Pemuda. Ini adalah salah satu pendorong utama dalam sejarah menuju Indonesia yang merdeka pada 27-28 Oktober 1928.

Uniknya, mereka juga akan melawan Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno, nama stadion yang ditujukan kepada Presiden pertama Indonesia Ir Soekarno. Karenanya, Indra Sjafri memastikan bahwa timnya juga akan menerapkan semangat Sumpah Pemuda untuk mengalahkan Jepang.

"Ini jadi motivasi lebih bagi kami. Seperti diketahui, 28 Oktober adalah Hari Sumpah Pemuda untuk merdeka dari penjajahan. Sekarang kami ingin merdeka dari ketertinggan sepak bola," ujar Indra Sjafri di ruang konferensi pers SUGBK, Sabtu (27/10/2018).

 


Butuh Dukungan

Ilustrasi Suporter Timnas Indonesia U-19. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Untuk mewujudkan upaya tersebut, Indra Sjafri juga mengaku membutuhkan dukungan suporter. Mengenai hal itu, hampir pasti masyarakat Tanah Air, khususnya di wilayah Jakarta dan sekitarnya, akan berbondong-bondong untuk memadati SUGBK.

Hingga siang tadi, PSSI telah memastikan bahwa tiket yang sudah terjual mencapai 55 ribu lembar. Mereka hanya menyediakan 65 ribu lembar sesuai anjuran untuk keamanan. Besar kemungkinan tiket itu akan ludes karena ini bisa jadi pertandingan yang bersejarah bagi sepak bola Indonesia.

"Kita harus melangkah dengan semangat untuk Sumpah Pemuda. Jangan ada keraguan. Yang berjuang itu tidak cukup untuk pemain. Kalau 55 sudah terjual, 75 ribu harus hadir. Tapi saya berharap suporter yang hadir tetap santun untuk menunjukkan kultur bangsa kita. Jangan sampai nanti, para pemain karena semangatnya, game plan yang saya rencananya jadi berubah," Indra Sjafri menegaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya