Google Hentikan Fitur Nearby Notifications, Kenapa?

Baru-baru ini, Google dikabarkan bakal menghentikan salah satu fitur di Android, yakni Nearby Notifications.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Okt 2018, 08:00 WIB
Kantor pusat Google di Mountain View. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah kabar buruk datang dari Google. Baru-baru ini, perusahaan mesin pencari tersebut dikabarkan bakal menghentikan salah satu fitur di Android, yakni Nearby Notifications.

Dikutip dari Ubergizmo, Minggu (28/10/2018), Nearby Notifications merupakan fitur yang memberi tahu pengguna Android tentang informasi peristiwa, aplikasi, lokasi Wi-Fi gratis, dan sebagainya yang terjadi disekitar.

Meski berguna bagi sebagian kecil pengguna, banyak orang di dunia yang tidak menggunakan fitur di Android tersebut.

Dengan alasan tersebut, Google pun memutuskan untuk menghentikan fitur Nearby Notifications untuk selama-lamanya.

Perusahaan mengatakan, banyak pengguna yang mengeluh fitur tersebut karena masalah spam dan notifikasi yang muncul tidak relevan.

“Pada akhirnya, kami menetapkan fitur ini tidak memenuhi standar perusahaan. Akibatnya kami akan menghentikan fitur Nearby Notifications pada 6 Desember 2018,” ungkap Google.

Lebih lanjut, Google juga meminta agar pengembang Android yang pernah dan masih menggunakan fitur ini agar segera beralih ke Application Programming Interface (API) lain sejenisnya.

 


Skandal Seks Para Bos Google yang Bikin Geger

CEO Sundar Pichai ketika membawakan keynotes di Google I/O 2017. (Doc: Google HQ)

Lebih lanjut, Google juga baru-baru ini sedang tersandung skandal seks para petingginya. CEO Google, Sundar Pichai, baru saja membuat pengakuan yang mengejutkan.

Melalui email kepada para karyawannya, Pichai mengaku perusahaan telah memecat 48 orang, termasuk jajaran manajemen.

Pemecatan itu, menurut Pichai, dilakukan karena mereka terbukti melakukan pelecehan seksual dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Lebih lanjut dia menuturkan keputusan tersebut diambil karena perusahaan ingin berbenah.

Dikutip dari Fox News, Jumat (26/10/2018), Google ingin memastikan pihaknya menyediakan lingkungan kerja yang aman dan inklusif.

Selain Pichai, VP People Operations Google Eileen Naughton juga mendorong karyawan untuk melaporkan pelecehan dan perilaku tidak pantas yang dialami atau dilihat. Dia memastikan laporan itu dapat dibuat secara anonim.

 


Perbarui Kebijakan Perusahaan

Foto dok. Liputan6.com

Tidak hanya itu, Google juga mengaku telah memperbarui kebijakan agar para petinggi perusahaan, termasuk wakil presiden dan wakil presiden senior, mengungkapkan hubungan apapun yang sedang dijalin dengan rekan kerja.

Email ini muncul tidak lama setelah ada laporan The New York Times yang menyebut 'bapak' Android, Andy Rubin, keluar karena melakukan pelecehan seksual ke karyawan. 

Informasi ini pertama kali diungkap oleh dua petinggi perusahaan yang tidak mau disebutkan namanya.

Meski dipecat, dia dilaporkan masih mendapatkan uang sebesar US$ 90 juta. Permintaan untuk Rubin pergi dari Google dilakukan oleh CEO Google saat itu, Larry Page.

Dari penuturan sumber, penyebabnya adalah Rubin pernah meminta seorang karyawan untuk memberikan seks oral.

Usai terbukti melakukan hal tersebut, Rubin pun diminta mundur dari Google dengan tetap menerima uang sebesar US$ 2 juta per bulan selama empat tahun.  

(Vivi Hartini/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya