BNPB: Situasi di Palu dan Sekitarnya Sudah Membaik

Kondisi masyarakat di Palu dan wilayah lain di Sulawesi Tengah yang terdampak gempa membaik.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Okt 2018, 06:52 WIB
Penyemprotan cairan disinfektan di kawasan terdampak likuifaksi di Perumnas Petobo dan Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (18/10). Penyemprotan dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit. (Muhammad Rifki/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi masyarakat di Palu dan wilayah lain di Sulawesi Tengah yang terdampak gempa membaik. Perekonomian dan layanan komunikasi terus mengalami kemajuan.

"Perekonomian masyarakat mulai berjalan normal. Sinyal telekomunikasi dan internet telah pulih dan pelayanan listrik sudah mencapai 94 persen," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho soal penanganan gempa Palu, Jakarta, Minggu 28 Oktober 2018.

Dia mengatakan, empat kecamatan di Kabupaten Sigi, yaitu Lindu, Kulawi, Kulawi Selatan dan Titikor sebagian masih terisolasi karena akses menuju daerah tersebut tertimbun longsor kembali pada Minggu 21 Oktober 2018. Hujan deras mengakibatkan longsor dan banjir di wilayah tersebut.

Upaya membuka daerah dengan membersihkan material longsor dengan alat-alat berat masih dilakukan. Akses jalan dilakukan dengan sistem buka tutup.

"Truk berbadan sedang yang mampu mengangkut logistik lebih dari tiga ton tidak dapat melalui jalan tersebut. Penyaluran bantuan menggunakan helikopter MI-8 milik BNPB," ujar Sutopo soal penanganan usai gempa Palu dan Donggala seperti dilansir Antara.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Warga memeriksa puing-puing di mana rumah mereka berdiri sebelum gempa dan tsunami di Petobo, Palu, Kamis (4/10). Wilayah Kelurahan Petobo di Palu menjadi salah satu daerah yang terkena dampak parah karena 'ditelan bumi'. (AFP/ ADEK BERRY)

Menurut dia, helikopter BNPB sudah melakukan 18 kali penerbangan ke wilayah tersebut membawa bantuan logistik sebanyak 32,7 ton.

Sementara, hingga Minggu, korban meninggal dunia yang tercatat 2.086 orang, 1.309 orang hilang, 4.438 orang luka-luka dan 206.524 orang mengungsi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya