Liputan6.com, Jakarta - Humbang Shibori, Rumah Kreatif Sinar Mas, berkolaborasi dengan creative director, Purana Nonita Respati, memamerkan pesona kain tie-dye dari tanah Batak di pergelaran mode bergengsi Jakarta Fashion Week (JFW) 2019.
Ngotot dengan konsep fashion ramah lingkungan, mulai dari pemilihan bahan, proses pewarnaan, sampai pengolahan limbah, semua jadi fokus dalam pembuatan kain sebelum dipamerkan di JFW 2019.
Baca Juga
Advertisement
Hasil warna yang didapat para perajin Humbang Shibori terlihat natural dengan gradasi hijau, abu-abu, coklat, dan biru. Siluet yang memanjakan mata di JFW 2019 tersaji lewat signature items Purana seperti celana sarung, kimono, wrap dress, dan jumpsuit kasual dengan kesan mewah.
Sementara itu, aksen pleats dan origami jadi anti-klimaks yang pas dan memanjakan mata. Kolaborasi ini juga menghadirkan scarf Humbang Batiq, hasil sinergi Humbang Shibori dengan Batik Alleira dan Rumah Kreatif Sinar Mas pada Agustus 2018.
Dari hasil pelatihan, muncul ide membuat batik dengan motif khas Humbang seperti kuda Sisingamangaraja XII, ikan ihan, biji kopi, dan andalima. "Kami berusaha menerapkan zero waste fabric dan menghadirkan koleksi yang masuk akal dan menjual. Semua untuk kemajuan perajin kain dari Humbang Hasundutan," jelas Purana.
Rumah Kreatif Sinar Mas berharap dengan kolaborasi bersama desainer, kain Humbang Shibori yang mejeng di Jakarta Fashion Week (JFW) 2019 dapat dielevasi menjadi fashion item yang estetis dan dan bisa laris manis. Juga, memperluas pekerjaan dan pendapatan para pegiat kain, sekaligus membantu promosi Danau Toba sebagai destinasi wisata yang akan dijadikan Bali kedua.
Saksikan video pilihan di bawah ini: