Jasa Raharja Jamin Santunan Penumpang Pesawat Udara Lion Air JT 610

PT Jasa Raharja menyampaikan turut prihatin atas kecelakaan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 PQ LQP pada Senin (29/10/2018).

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 29 Okt 2018, 12:52 WIB
Boeing 737 MAX 8 milik Lion Air (foto: Camelia)

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Raharja menyampaikan turut prihatin atas kecelakaan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 PQ LQP  pada Senin (29/10/2018).

Atas peristiwa tersebut dan seluruh penumpang pesawat tersebut terjamin perlindungan oleh PT Jasa Raharja. 

Sebelumnya pihak Basarnas menyatakan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 PQ LQP yang telah dinyatakan jatuh di perairan laut utara Karawang, tanjung karawang, Jawa Barat terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta Banten (CGK) menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang (PGK) pada Senin, 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB,

"Bahwa berdasarkan UU No 33 dan PMK No. 15 tahun 2017, bagi korban meninggal dunia, maka Jasa Raharja siap menyerahkan hak santunan sebesar Rp 50.000.000 dan dalam hal korban luka luka,  Jasa Raharja akan menjamin Biaya Perawatan Rumah Sakit dengan biaya perawatan maksimum Rp 25.000.000,” ujar  Direktur Utama Jasa Raharja, Budi Rahardjo S.

Menindaklanjuti kejadian ini, Jasa Rahaja yang telah menerima laporan dan langsung  berkoordinasi dengan Basarnas, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan  Lion Air.

Selain itu juga hadir langsung di Crisis Center Bandara Dipati Amir Pangkal Pinang, Kantor Lion Air Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta dan Kantor Basarda DKI Jakarta  untuk memastikan keterjaminan dari para penumpang. 

Sebelumnya, pesawat Lion Air rute Jakarta-Pangkal Pinang, Bangka Belitung dilaporkan hilang kontak. Pesawat dengan nomor penerbangan JT 610 hilang kontak sejak lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 06.00 WIB, Senin 29 Oktober 2018.

Sebelum ini terjadi, kru pesawat sempat meminta kembali ke bandara sebelum akhirnya hilang dari radar. Pesawat tersebut membawa 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak, dan dua bayi dengan dua pilot dan 5 FA.

"Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub saat ini tengah berkoordinasi dengan Basarnas , Lion Air selaku operator dan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Perum LPPNPI untuk melakukan kegiatan pencarian dan penyelamatan terhadap pesawat JT 610," jelas Kepala Bagian Kerja Sama dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Sindu Rahayu dalam keterangannya, Senin 29 Oktober 2018.

Dia menuturkan jika pesawat type B737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT 610 milik operator Lion Air yang terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang dilaporkan telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB.

Seperti diberitakan Liputan6.com, pesawat Lion Air dengan nomor registrasi PK-LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E.

Pesawat ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. Pesawat sempat meminta return to base sebelum akhirnya hilang dari radar.

"Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub saat ini tengah berkoordinasi dengan Basarnas , Lion Air selaku operator dan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Perum LPPNPI untuk melakukan kegiatan pencarian dan penyelamatan terhadap pesawat JT 610," ujarnya.


Basarnas Dapat Laporan Pesawat Lion Air Hilang Kontak Jatuh di Tanjung Karawang

Petugas Basarnas mempersiapkan peralatan untuk melakukan evakuasi di Dermaga BTKP, Jakarta, Senin (29/10). Tim pencarian diberangkatkan ke Tanjung Karawang untuk melakukan pencarian pesawat Lion Air JT 610 jenis B737-8 Max. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Pesawat Lion Air rute Jakarta-Pangkal Pinang dilaporkan hilang kontak. Badan SAR Nasional (Basarnas) mendapat informasi pesawat dengan nomor JT 610 itu jatuh di Tanjung Karawang.

"Benar informasinya A1, jatuh di Tanjung Karawang," ujar Humas Basarnas Yusuf, saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Senin 29 Oktober 2018.

Pesawat Lion Air itu dilaporkan hilang kontak usai lepas landas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 06.00 WIB. Pesawat tersebut sedianya akan mendarat di Pangkal Pinang.

Dalam keterangan tertulis yang diterima dari Basarnas, ada saksi atas nama Suyadi yang mengaku melihat pesawat Lion Air jatuh di sekitar Tanjung Karawang. Saat ini pihak SAR Jakarta sedang bergerak ke lokasi koordinat kejadian untuk melakukan operasi SAR.

Direktur Umum Lion Air Grup Edward Sirait saat dihubungi Liputan6.com, membenarkan pihaknya hilang kontak dengan pesawat rute Jakarta-Pangkal Pinang tersebut. Pihak Lion Airjuga tengah menelusuri informasi yang menyebutkan pesawat tersebut mendarat darurat di Halim dan Karawang.

"Masih simpang siur, ada yang bilang mendarat di Halim, ada yang bilang di Karawang. Kami lagi cek ke lokasi," ungkap Edward. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya