Belasungkawa Kedubes India di Jakarta Atas Meninggalnya Pilot Lion Air JT 610

Dalam cuitan di akun resmi Twitter @IndianEmbJkt pihak kedubes juga turut berduka cita atas gugurnya sang pilot yang merupakan warga negara India.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 29 Okt 2018, 15:32 WIB
Capt. Bhavye Suneja (Bhavye Suneja/facebook.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Besar India di Indonesia mengucapkan belasungkawa atas kecelakaan pesawat yang dialami oleh maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 rute penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang pada Senin (29/10/2018) pagi.

Dalam cuitan di akun resmi Twitter @IndianEmbJkt, pihak kedubes juga turut berduka cita atas gugurnya sang pilot yang merupakan warga negara India.

"Belasungkawa kami yang terdalam atas kecelakaan tragis pesawat Lion Air di lepas pantai Jakarta hari ini," tulis @IndianEmbJkt.

"Sangat disayangkan bahwa pilot India Bhavye Suneja yang menerbangkan JT610 juga kehilangan nyawanya. Kedutaan berhubungan dengan Crisis Center dan mengkoordinir semua bantuan," jelasnya.

Pesawat yang jatuh ini memiliki nomor regitrasi PK-LQP dengan tipe pesawat Boeing 737 MAX 8 dan diterbangkan oleh pilot (Capt.) Bhavye Suneja, dengan kopilot Harvino. Ini adalah jenis pesawat baru dan dijalankan oleh Lion Air sejak 15 Agustus 2018, serta dinyatakan laik operasi.

Burung besi tersebut mengangkut 178 penumpang dewasa satu penumpang anak-anak dan dua penumpang bayi.

Dikutip dari laman LinkedIn milik Bhavye, ia diketahui mulai bekerja di Lion Air sejak Maret 2011 --total 7 tahun 8 bulan dan 6.000 jam terbang.

Sebelum bergabung dengan Lion Air, ia juga menjadi pilot peserta pelatihan (trainee pilot) di maskapai Emirates, Dubai, selama 4 bulan, yakni terhitung dari September hingga Desember 2010.

Sang pilot berkewarganegaraan India ini pun telah mendapatkan lisensi penerbangan dari Bel-Air International --sekolah penerbangan di San Carlos, California, Amerika Serikat, setelah bergabung pada 2007 hingga 2009.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Temuan Serpihan Pesawat Lion Air Jatuh Bertambah

Pesawat Lion Air yang jatuh regitrasi PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8 jatuh di Kawarang. (Humas Lion Air)

Temuan serpihan pesawat Lion Air tujuan Jakarta-Pangkalpinang jatuh di Tanjung Karawang bertambah. Pesawat dengan nomor JT 610 itu sempat hilang kontak usai lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 06.20 WIB.

Berdasarkan dokumentasi foto yang diterima Liputan6.com, tampak sebuah pecahan kursi penumpang pesawat Lion Air remuk. Stiker peringatan larangan menyalakan telepon genggam, mengambil pelampung pesawat, dan melakukan pengerusakan barang di pesawat pun masih tertempel.

Ditemukan juga serpihan ponsel dari dalam sebuah tas kecil. Sementara pecahan logo Lion Airjuga diangkut bersama bagian badan pesawat lainnya.

Petugas juga mendapati sejumlah kartu identitas baik itu KTP dan SIM milik penumpang. Bahkan, ada bagian tubuh juga yang berhimpit dengan serpihan pecahan bagian pesawat lainnya.

Diketahui pesawat tersebut membawa 189 orang, termasuk penumpang dan kru pesawat. Penumpang itu terdiri dari 178 orang dewasa, 1 anak-anak, dan 2 bayi (infant). Untuk kru pesawat terdiri dari 2 kokpit kru dan 6 orang awak kabin.

"Total ada 189 orang," ujar Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono di Kantor Basarnas, Jakarta, Senin (29/10/2018).

Sejauh ini pihak berwenang belum merilis data resmi korban baik penumpang dan awak dari pesawat celaka Lion Air JT 610.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya