Ceceran Puing dan Barang Bawaan Korban Lion Air JT 610 di Tanjung Karawang

Pantauan Liputan6.com dari KRI Kobra 2356, barang-barang tersebut berupa dompet, bangku, dan pakaian dalam yang diduga milik para penumpang.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 29 Okt 2018, 16:06 WIB
Evakuasi korban Lion Air JT 610 yang jatuh di Tanjung Karawang. (Merdeka.com)

Liputan6.com, Karawang - Perairan Tanjung Karawang mendadak riuh. Sebuah pesawat yang membawa 189 penumpang dan kru Lion Air JT 610 jatuh dan tenggelam di perairan yang tidak jauh dari Jakarta.

Pantauan Liputan6.com dari KRI Kobra 2356, barang-barang tersebut berupa dompet, bangku, dan pakaian dalam yang diduga milik para penumpang. Selain itu, personel TNI AL juga menemukan beberapa serpihan puing pesawat yang mengapung di permukaan perairan.

Pantauan Liputan6.com dari KRI Kobra 2356, barang-barang tersebut berupa dompet, bangku, dan pakaian dalam yang diduga milik para penumpang. (Ady/Anugrahadi)

Personel TNI AL juga mengambil beberapa dokumen yang dianggap penting dan membantu tim Basarnas. Yaitu, berupa serpihan identitas para penumpang berupa kartu tanda pengenal, SIM, dan KTP.

Hingga saat ini, terlihat puluhan kapal di perairan Tanjung Karawang yang membantu proses evakuasi. Mereka terdiri dari unsur TNI AL, Polisi Perairan, Basarnas, dan perahu nelayan.

Pantauan Liputan6.com dari KRI Kobra 2356, barang-barang tersebut berupa dompet, bangku, dan pakaian dalam yang diduga milik para penumpang. (Ady/Anugrahadi)

Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang hilang dari radar menara pengawas (ATC) pada koordinat 05 46.15-l S-107 07.16 E KMA atau sekitar wilayah Karawang.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Identifikasi Forensik

Petugas Basarnas membawa kantung jenazah terkait jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Posko Evakuasi, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (29/10). Pesawat membawa 178 penumpang dewasa, 1 anak-anak, 2 bayi, dan 7 awak pesawat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pesawat hilang kontak usai lepas landas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 06.00 WIB. Pesawat tersebut sedianya akan mendarat di Pangkal Pinang.

Kepala Bidang Disaster Victim Identification (DVI) Pusdokkes Polri Kombes Lisda Cancer meminta keluarga korban pesawat Lion Air JT 610 untuk membawa data-data dan dokumen untuk kepentingan identifikasi.

Data-data tersebut di antaranya data sidik jari dalam bentuk ijazah dan sebagainya, data gigi (nomor telepon dokter gigi yang merawat), data medis (nomor telepon dokter yang merawat), dan info tentang properti (termasuk pakaian yang dikenakan saat berangkat).

Data-data tersebut dapat dilaporkan ke Rumah Sakit Bhayangkara Said Sukanto atau RS Polri, Kramatjati, Jakarta.

"Untuk keperluan data DNA, diharapkan yang datang ke rumah sakit adalah orang yang ada hubungan darah dengan korban (orang tua dan anak)," ujar Lisda dalam keterangam yang diterima Liputan6.com, Senin (29/10/2018).

Sementara itu, pihak Lion Air mencatat, ada 181 penumpang yang berada dalam pesawat yang mengalami kecelakaan tersebut. Dua di antaranya bayi. Kru pesawat tersebut terdiri dari 2 kokpit kru dan 6 orang awak kabin.

Sebelumnya, Pesawat Lion Air JT 610 dilaporkan hilang kontak 13 menit setelah take off dari Bandara Soekarno Hatta pada 06.20 WIB. Basarnas memastikan pesawat tersebut jatuh di Tanjung Karawang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya