Liputan6.com, Purwokerto - Aksi heroik dua pelajar SMA Negeri 1 Purwokerto, Priyatno Budi dan Hibatullah Akbar Novianto saat upacara Hari Sumpah Pemuda viral di media sosial. Dengan gagah berani, dua remaja itu memanjat tiang bendera demi berkibarnya sang saka merah putih.
Foto dan video dua aksi pelajar ini beredar luas di kalangan warganet Purwokerto. Mereka takjub dengan kecepatan tanggap dan keberanian dua siswa memanjat tiang bendera yang cukup tinggi.
Kisah itu bermula ketika tali pengait tertarik ke ujung atau puncak tiang bendera saat pengibaran bendera di upacara hari Sumpah Pemuda SMA Negeri 1 Purwokerto. Priyatno Budi yang merupakan Ketua Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) SMAN 1 Purwokerto langsung tanggap dan memanjat tiang bendera.
Namun, lantaran licinnya tiang, Prayitno tak berhasil mencapai ujung tiang bendera. Melihat temannya melorot, tiba-tiba, siswa lainnya, Hibatullah Akbar Novianto berlari ke dekat tiang bendera.
Baca Juga
Advertisement
Dengan cepat, Akbar melepas sepatu dan lantas memanjat tiang bendera. Dengan perjuangan hebat, ia berhasil meraih tali sehingga bendera merah putih bisa berkibar pada Hari Sumpah Pemuda.
Kepala SMAN 1 Purwokerto, Mohammad Husain bercerita, ia sempat cemas saat peristiwa itu terjadi. Suasana begitu hening dan mencekam.
"Anak-anak menangis karena tali bendera putus," Husain mengungkapkan.
Melihat aksi dua siswanya, Husain hanya bisa berdoa agar tiang bendera cukup perkasa menahan beban tubuh Akbar yang mencapai 64 kilogram. Ia cemas, tiang bendera patah atau roboh lantaran angin bertiup cukup kencang.
Husain pun mengaku tak memerintahkan siapa pun untuk memanjat tiang bendera. Akan tetapi, rupanya dua siswanya melakukan tindakan membanggakan. Tanpa diperintah, mereka tanggap dan langsung memanjat tiang bendera.
"Karena kejadian begitu cepat dan spontan, hanya rasa was-was yang ada saat mereka naik tiang bendera. Alhamdulillah semua lancar dan upacara dapat diselesaikan dengan haru," dia menuturkan.
Cita-Cita Tinggi 2 Siswa Pemanjat Tiang Bendera
Aksi dua siswa pemanjat tiang bendera ini pun mendapat perhatian berbagai pihak, termasuk Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono. Yang mengejutkan, Senin, 29 Oktober 2018, sang Wabup berkunjung ke SMA Negeri 1 Purwokerto. Dia pun mendatangi langsung ruang kelas XII IPA 5, kelas Hibatullah Akbar Novianto.
Sadewo pun sempat berdialog dengan kedua siswa itu. Belakangan diketahui, Hibatul Akbar bercita-cita menjadi tentara dengan masuk Akademi Militer (Akmil). Adapun Priyatno ingin menjadi polisi dengan masuk Akademi Kepolisian atau Akpol.
"Semoga cita-cita mereka berdua dapat tercapai karena mempunyai keberanian yang luar biasa," ujar Sadewo.
Dalam kesempatan itu, Sadewo juga menyerahkan tali asih sebagai wujud perhatian pemerintah daerah. Tak lupa, ia juga menitipkan salam dari Bupati Banyumas, Achmad Husein yang tak hadir langsung lantaran ada kepentingan yang tak bisa ditinggalkan.
Sadewo mengaku bangga atas tindakan cepat yang dilakukan oleh dua siswa ini. Walupun peristiwa ini tidak harus ditiru, Wabup menilai keberanian kedua siswa itu sangat membanggakan, sebagai bukti cintanya terhadap lambang negara.
"Selama ini di Banyumas baru pernah terjadi, saya menilai ini bukti keberanian pemuda Banyumas untuk memperjuangkan kehormatan bangsa dan negara. Saya bangga dengan mereka, semangat dan patriotismenya patut diteladani," ucapnya.
Saat berbincang dengan Wabup Sadewo itu, Akbar yang juga anggota Pramuka Peduli Kwarcab Banyumas, mengaku bertindak spontan. Bahkan, ia pun tak sempat memikirkan keselamatannya sendiri.
Yang dia pikirkan adalah bagaimana meraih tali agar bendera bisa berkibar, usai rekannya gagal mencapai ujung tiang. Risiko tiang patah atau dia terjatuh benar-benar dikesampingkan.
"Saya tidak takut naik tiang bendera, cuma mendekati puncak sempat ngos-ngosan. Tetapi Alhamdulillah saya bisa menarik tali, dan upacara dapat dilanjutkan," Akbar menuturkan.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement