Liputan6.com, Flores - Kasus terbakarnya rumah adat terjadi lagi. Kali ini 31 unit bangunan rumah di Kampung Adat Nggela, Kecamatan Wologita, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur dikabarkan ludes terbakar, Senin (29/10/2018) siang.
"Ada 31 unit rumah yang lenyap terbakar, terdiri 21 rumah adat dan 10 rumah warga, semuanya tak bisa diselamatkan," kata Kepala Desa Nggela Vinsensius Beo kepada Antara ketika dihubungi dari Kupang, Senin (29/10/2018).
Ia mengatakan, peristiwa kebakaran itu terjadi sekitar pukul 14.00 Wita dan kobaran api baru mereda dengan sendirinya setelah lebih dari sejam kemudian.
Baca Juga
Advertisement
Dia menjelaskan, warga setempat telah berusaha memadamkan kobaran api, tetapi nyalanya makin besar dan menyambar dengan cepat sehingga tidak ada bangunan rumah yang bisa diselamatkan.
"Apinya besar, sangat panas dan menyambar dengan cepat jadi kami semua juga takut mendekat untuk memadamkannya," katanya.
Vinsensius mengatakan, sumber api berasal dari satu rumah warga yang seketika membesar dan menyambar dengan cepat rumah di sekitarnya, tetapi belum diketahui apa penyebabnya.
Warga, lanjutnya, juga tidak bisa menyelamatkan barang-barang berharga karena panik dan lari ke luar rumah untuk menyelamatkan diri.
"Entah api dari korsleting listrik atau apa kami juga belum tahu, karena kobarannya tiba-tiba saja muncul dan membesar," kata Vinsensius.
Ia menambahkan, tim pemadam kebakaran dari Kota Ende, ibu kota Kabupaten Ende, belum tiba di lokasi kebakaran yang berjarak lebih dari 60 kilometer dari pusat kota.
"Unit pemadam kebakaran belum sampai, tapi tetap tidak bisa juga karena semua bangunan sudah ludes terbakar hingga rata dengan tanah," katanya.
Ia berharap, pemerintah kabupaten setempat segera turun ke lokasi untuk melihat dan membantu kondisi warga yang kehilanga tempat tinggal akibat kebakaran tersebut.
Simak juga video pilihan berikut ini: