Donald Trump Kembali Cekcok dengan Miliarder

Trump kembali bermasalah dengan miliarder.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 30 Okt 2018, 07:05 WIB
Donald Trump saat tiba di Pennsylvania, Amerika Serikat untuk mengenang tragedi serangan teroris 9/11. (Nicholas Kamm / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali berseteru dengan miliarder lain. Kali ini yang menjadi sasaran adalah miliarder Tom Steyer.

Dilansir dari Business Insider, Presiden Trump marah pada miliarder sekaligus pemberi donor Partai Demokrat Tom Steyer. Trump tampak kesal karena partai yang mengusungnya dituduh menyebarkan kekerasan.

"(Terdapat) kekerasan politik yang konsisten dan sistematis dari anggota Partai Republik," ucap Steyer.

Salah satu penyebabnya adalah ketika Ketua Mayoritas di DPR AS Kevin McCarthy berujar agar jangan sampai pemilu AS dibeli oleh Soros, Steyer, dan Bloomberg. Ketiganya adalah keluarga Yahudi, dan ucapan McCarthy dipandang Steyer sebagai anti-semit (anti-Yahudi).

McCarthy merupakan pendukung Donald Trump. Sang presiden pun kesal pada Steyer dan menyebutnya gila dan akan segera kehabisan uang.

Menurut Forbes, Steyer tercatat memiliki harta USD 1,6 miliar atau setara Rp 24,3 triliun (USD 1 = Rp 15.218). Dulunya, ia mengurus hedge fund Farallon Capital selama 26 tahun sebelum beralih ke politik dan fokus pada isu lingkungan.

Sebelumnya, Trump pernah berseteru dengan miliarder Mark Cuban. Pada awal tahun ini, Trump juga menyerang CEO Amazon Jeff Bezos sebagai pemilik koran The Washington Post yang kerap menyerang pemerintahan Trump.


Jadi Presiden AS, Kekayaan Donald Trump Merosot

Presiden AS, Donald Trump meninjau prototipe tembok perbatasan AS dan Meksiko yang kontroversial di San Diego, Selasa (13/3). Prototipe tembok perbatasan Trump memiliki tinggi sekitar 9 meter, dengan puncak yang tebal dan bundar. (MANDEL NGAN / AFP)

Ekonomi Amerika Serikat (AS) terbilang berhasil di bawah pimpinan Presiden Donald Trump. Pengangguran tercatat terendah sejak 1969, pajak dipotong, dan GDP tumbuh 3,2 persen sejauh ini, melewati perkiraan Bank Sentral AS yang hanya 2 persen.

Meski ekonomi negaranya meroket, Presiden Trump mengaku rugi miliaran dolar atau puluhan triliun. Kekayaan milik miliarder ini pun menurun. 

"Saya jamin padamu, saya telah rugi miliaran dolar (semenjak menjabat sebagai presiden)," ujar Trump seperti dikutip USA Today.

Donald Trump mengatakan itu atas reaksi terhadap tuduhan memperkaya diri sebagai presiden. Menurut Forbes, pada Maret lalu kekayaan Trump ditaksir turun US$ 400 juta atau Rp 6 triliun (Rp 15.203 per dolar AS).

Kekayaan Trump ditaksir mencapai USD 3,1 miliar (Rp 47,1 triliun). Namun, jumlah pasti kekayaan Trump belum diketahui karena ia merahasiakannya. Bisnis milik Trump terdiri dari properti, ritel, investasi, belanja online di bawah konglomerasi The Trump Organization.

Trump bercerita pernah ditanya oleh sahabat miliardernya mengenai niat mencalonkan diri sebagai presiden. Trump berkata, ia tahu akan rugi bila jadi presiden, tetapi baginya itu tidak masalah.

"Karena saya melakukannya demi negara," kata Trump.  

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya