Nyeri dan Bengkak Usai Operasi Tiroid Tanpa Sayatan Bakal Hilang Sendiri

Pasien tak perlu cemas, efek samping setelah operasi tiroid tanpa sayatan seperti nyeri dan bengkak bisa hilang dengan sendirinya.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 31 Okt 2018, 16:00 WIB
Nyeri dan bengkak usai operasi tiroid tanpa sayatan bisa hilang sendiri. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Usai operasi tanpa sayatan untuk menangani pembesaran tiroid, pasien dapat merasakan efek samping dari prosedur yang dilakukan. Efek samping yang mungkin terjadi berupa rasa nyeri, panas, dan bengkak di leher.

Namun, pasien tak perlu cemas, efek samping dari operasi tiroid pada leher dapat hilang dengan sendirinya. 

“Efek samping yang mungkin terjadi (usai operasi) adalah rasa nyeri, panas atau bengkak di leher. Kondisi ini sebagian besar akan sembuh sendiri, tanpa memerlukan obat,” jelas  Dokter Spesialis Penyakit Dalam Sub Spesialis Endokrin dan Penyakit Metabolik RS Awal Bros Tangerang, Rochsismandoko, sebagaimana keterangan rilis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Selasa (30/10/2018).

Salah satu teknik operasi sayatan untuk pembesaran tiroid, yakni Radio Frequency Ablation (RFA). RFA khususnya menangani pembesaran tiroid yang bersifat solid (padat).

Teknik FRA ini pertama kali dilakukan di Korea sejak tahun 2006 dan mulai diterapkan di seluruh dunia sejak tahun 2012. Prosedur RFA tidak membutuhkan sayatan.

Persiapan untuk tindakan juga jauh lebih sederhana. Beberapa persiapan sebelum operasi tiroid tanpa sayatan, seperti  pemeriksaan fisik, skrining USG leher, pengambilan contoh darah untuk menilai faktor pembekuan darah, gula darah, fungsi tiroid, dan lainnya.

Saat operasi pun cukup menggunakan pembiusan lokal, pasien pun lebih nyaman dan aman dioperasi tiroid menggunakan teknik RFA.

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:


Alat khusus dimasukkan ke dalam leher

Ada alat khusus untuk operasi tiroid tanpa sayatan dengan teknik RFA.

Prosedur operasi pembesaran tiroid dengan RFA menggunakan alat elektroda. Alat itu dimasukkan ke dalam leher.

“Pada teknik ini, sebuah elektroda dimasukkan ke dalam leher dengan bimbingan USG sampai mencapai tumor di dalam kelenjar tiroid. Kemudian dialirkan energi termal yang dibangkitkan melalui generator listrik frekuensi tinggi, " Rochsismandoko menerangkan.

Adanya aliran energi termal untuk merusak struktur tumor. Lama tindakan RFA kurang lebih 1 jam dengan masa observasi setelah tindakan antara 10-12 jam.

Selain itu, untuk menentukan, apakah pembesaran kelenjar tiroid bersifat jinak atau ganas dibutuhkan biopsi dengan jarum halus (FNAB/Fine Needle Aspiration Biopsy). 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya