Kisah Misteri Sang Pangeran di Taman Indonesia Kaya Semarang

Kisah Misteri Sang Pangeran mengawali pementasan perdana di Taman Indonesia Kaya Semarang.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 30 Okt 2018, 07:30 WIB
Kisah Misteri Sang Pangeran mengawali pementasan perdana di Taman Indonesia Kaya Semarang. (dok. Taman Indonesia Kaya/Liputan6.com)

Liputan6.com, Semarang - Kisah Misteri Sang Pangeran bermula dari cerita sebuah negeri yang mengalami banyak gangguan. Rakyat merasa gelisah dan tidak aman karena para perampok dan pencuri seperti bebas hambatan mengganggu penduduk.

Situasi berubah setelah kemunculan dua orang pangeran yang berhasil mengatasi para pengganggu tersebut. Rakyat merasa senang, bahkan Sang Putri jatuuh cinta kepada pangeran.

Namun, tidak semua orang senang. Mereka yang iri kemudian menghasut Baginda Raja agar menghukum kedua pangeran itu. Keduanya difitnah, hingga kisah cinta pangeran dan Sang Putri terhalang sebuah syarat yang mustahil dipenuhi.

Pangeran diminta membangun taman indah hanya dalam satu malam. Dengan bantuan rakyat yang mendukung Sang Pangeran dan juga kesaktiannya, akhirnya dua Pangeran dapat mempersembahkan taman untuk Sang Putri.

Tak hanya itu, terungkap pula bahwa pangeran itu adalah anak Baginda Raja yang ketika bayi dibuang ke hutan oleh Adipati yang diam-diam ingin menguasai kerajaan. Raja bahagia karena anaknya yang hilang, telah kembali.

Ia pun bahagia karena kerajaan menjadi punya taman. Taman yang indah, taman yang kemudian menjadi lambang persatuan dan kerukunan, yang kemudian dinamakan Taman Indonesia Kaya.

Kisah Misteri Sang Pangeran menjadi gelaran pertama yang tampil sejak Taman Indonesia Kaya diresmikan pada 10 Oktober 2018 di Semarang. Disutradarai Agus Noor, sederet aktor dan aktris ternama, seperti Cak Lontong, Sruti, Butet Kartaradjasa, dan Prie GS, meramaikan pertunjukan teater yang dimulai pada pukul 19.00 WIB pada Minggu, 27 Oktober 2018.

 


Taman Indonesia Kaya

Foto: Dok. Indonesia Kaya

Pertunjukan itu juga diiringi musik dari Djaduk Ferianto dan Kua Etnika. Sementara, naskah disusun oleh sang sutradara.

"Pementasan ini mengambil bentuk dan spirit teater rakyat. Kisah yang kita tampilkan pada malam ini pun juga diolah dari khasanah cerita rakyat Indonesia yang telah banyak berkembang," ujar Agus Noor dalam keterangan tertulis kepada Liputan6.com.

Sementara, Butet yang juga menjadi tim kreatif dari pementasan Misteri Sang Pangeran itu mengapreasiasi kehadiran Taman Indonesia Kaya di Semarang dengan menyebut sebagai angin segar. Ia berharap panggung budaya itu dapat merangsang lebih banyak seniman muda yang memiliki ide dan gagasan kreatif untuk pertunjukan.

Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, menerangkan Taman Indonesia Kaya merupakan taman dengan panggung seni pertunjukan terbuka pertama di Jawa Tengah yang ditujukan sebagai wadah ekspresi para seniman dan pekerja seni. Pihaknya akan menyelenggarakan pertunjukan panggung budaya dan seni sebulan sekali.

"Dengan kepiawaian Agus Noor, Butet Kartaredjasa, dan Djaduk Ferianto dalam mengemas pertunjukan budaya secara modern dengan memadukan unsur tarian, musik, nyanyian dan drama romantis, kami harap pementasan ini dapat menjadi sajian akhir pekan yang menghibur dan dapat semakin menumbuhkan rasa cinta masyarakat kota Semarang terhadap seni pertunjukan," kata Renitasari.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya