Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bakal terkoreksi pada perdagangan saham Selasa (30/10/2018).
Analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Nafan Aji, memproyeksikan IHSG berada di zona negatif pada rentang 5.704-5.839 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.
Sementara itu, Analis PT Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, peluang kenaikan IHSG terlihat cukup besar. Hal ini mengingat sisi fundamental ekonomi yang masih cukup kuat dan rilis data emiten yang terlihat cukup stabil.
Baca Juga
Advertisement
"Peluang koreksi wajar dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian. Hari ini IHSG berpotensi naik,” ujar dia.
William prediksi, IHSG akan bergerak di kisaran 5.711-5.988 pada Selasa pekan ini.
Direktur Pelaksana Jagartha Advisors, FX Iwan, mengatakan perdagangan saham hingga Jumat pekan ini masih akan diselimuti sentimen eksternal. Ia pun menilai ketidakpastian global tetap menjadi musuh utama bagi laju IHSG.
"Untuk perdagangan hingga Jumat ini masih akan dibayangi perkembangan dari sentimen eksternal. Jadi laporan keuangan masih akan menopang IHSG pada waktu-waktu ini," tuturnya saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta.
Iwan menjelaskan, dari sisi pasar modal, investor melihat dibutuhkanya langkah konkret dari pemerintah untuk menangani defisit transaksi berjalan. Terutama yang saat ini lebih disebabkan oleh defisit di sektor minyak dan gas.
"Melihat faktor eksternal masih menjadi pendorong utama pergerakan pasar selama sepakan, saham dengan valuasi atraktif berbasis ekspor dan berpenghasilan dolar menjadi rekomendasi hari ini," ujar dia.
Pilihan Saham
Adapun pada hari ini Iwan menyarankan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Sedangkan Nafan Aji menganjurkan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Indosat Tbk (ISAT), serta PT Mayora Indah Tbk (MYOR).
Sebelumnya, pada penutupan perdagangan saham, Senin (29/10/2018), IHSG melemah 30,31 poin atau 0,52 persen ke posisi 5.754,60. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,63 persen ke posisi 904,12. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di posisi tertinggi 5.814,67 dan terendah 5.747,03. Sebanyak 249 saham melemah sehingga menekan IHSG. 148 saham menguat dan 112 saham diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham tidak terlalu begitu ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 286.322 kali dengan volume perdagangan saham 7,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5 triliun. Investor asing beli saham Rp 150,8 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 15.217.
Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham aneka industri naik 0,73 persen dan sektor saham infrastruktur menanjak 0,64 persen.
Sektor saham tambang merosot 1,8 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi tergelincir 1,33 persen dan sektor saham keuangan susut 0,98 persen.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement