Ma'ruf Amin Doakan Korban Pesawat Lion Air Jatuh

Ma'ruf Amin menyampaikan duka citanya atas musibah yang pesawat Lion Air, Senin 29 Oktober 2018 pagi. Apalagi, tim SAR gabungan telah menemukan beberapa korban meninggal.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 30 Okt 2018, 05:12 WIB
KH Ma'ruf Amin menggelar silaturahim dengan para kyai muda di Malang, Jawa Timur (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Jember - Cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin mendoakan para penumpang dan awak kabin pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, saat bersilaturahim ke Pondok Pesantren Perjuangan Islam Bustanul Ulum, di Desa Pakusari, Kecamatan Pakusari, Kabupten Jember, Jawa Timur.

Ma'ruf Amin menyampaikan duka citanya atas musibah yang pesawat Lion Air, Senin 29 Oktober 2018 pagi. Apalagi, tim SAR gabungan telah menemukan korban meninggal dunia.

Dia pun berdoa agar para korban meninggal diterima di sisi Allah SWT dan ditempatkan di tempat yang layak.

Juga, "Mudah-mudahan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan," kata Ma'ruf Amin yang diamini oleh ribuan orang di lingkungan masjid dan pesantren itu.

Dia juga berdoa agar musibah serupa tidak terjadi musibah lagi. "Mudah-mudahan Allah mencukupkan, pada musibah ini," lanjut Ma'ruf Amin.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga berharap pemerintah memberikan santunan yang layak bagi keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air. Selain itu, dia menyarankan perusahaan penerbangan agar lebih hati-hati dan teliti memastikan kelaikan pesawatnya.

"Supaya jangan sampai terjadi lagi, ada hal-hal yang terlewatkan, diperiksa dengan teliti, supaya tidak terjadi lagi korban di masa yang akan datang," ucap Ma'ruf Amin. (Zainul Arifin)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pesawat Lion Air Hancur

Pesawat Lion Air yang jatuh regitrasi PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8 jatuh di Kawarang. (Humas Lion Air)

Tim SAR gabungan yang dari Basarnas dan TNI Angkatan Laut menemukan beberapa bagian pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Basarnas menduga, pesawat ditemukan tidak utuh karena tekanan dan hantaman keras dengan air laut.

"Menurut saya, dari ketinggian segitu menuju ke air tekanannya lebih keras. Mungkin juga karena benturan itu juga pecah dan mengakibatkan serpihan berdampak pada tubuh korban," jelas Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI Bambang Suryo Aji di Gedung Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (29/10/2018).

Bambang Suryo juga belum bisa memastikan, apakah pesawat Lion Air JT 610 meledak sebelum jatuh ke laut atau tidak. Namun, serpihan ekor pesawat yang ditemukan menunjukkan tak ada bekas terbakar.

"Kita tidak tahu meledak atau tidaknya," kata Bambang.

"Bagian ekor serpihannya yang ditemukan, ada logo Lion-nya itu. Tidak ada seperti terbakar, hanya potongan saja," tambah dia.

Sejauh ini, Basarnas juga belum bisa memastikan penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. Apakah karena cuaca buruk atau kesalahan teknis alias human error.

"Saya belum mendapatkan (informasi) secara pasti apakah ini karena human error atau karena cuaca buruk. Saya tidak berani memberikan statement, takut. Nanti dari pihak penerbangan maupun dari KNKT sendiri yang akan memberikan keterangan. Tugas kami di sini adalah berupaya mencari bangkai pesawat dan mengevakuasi korban secepatnya," kata Bambang.

Dia memprediksi, tak ada penumpang yang selamat. Seperti diketahui pesawat Lion Air JT610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang membawa total 189 orang baik penumpang dan kru.

"Prediksi saya sudah tidak ada yang selamat. Karena korban yang ditemukan saja beberapa potongan tubuhnya sudah tidak utuh, sehingga dalam beberapa jam ini kemungkinan sekali jumlah 189 korban sudah dalam keadaan meninggal dunia semua," ujar Bambang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya