Sektor Infrastruktur Dorong IHSG Menguat di Awal Perdagangan

Sebagian besar sektor menguat dengan indeks saham infrastruktur catatkan penguatan terbesar 0,86 persen.

oleh Arthur Gideon diperbarui 30 Okt 2018, 09:16 WIB
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat di awal perdagangan saham Selasa pekan ini. Sebagian besar sektor menguat dengan indeks saham infrastruktur catatkan penguatan terbesar 0,86 persen. 

Pada pembukaan Selasa (30/10/2018), IHSG menguat tipis 0,41 poin ke posisi 5.755,02. Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG menguat lebih besar 9,96 poin atau 0,22 persen ke posisi 5.766. Indeks saham LQ45 mendaki 0,24 persen ke posisi 906,57. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.771,39 dan terendah 5.752,75. Sebanyak 87 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Selain itu 74 saham melemah dan 100 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 13.970 kali dengan volume perdagangan saham 401 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 279 miliar. Investor asing beli saham Rp 30 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 15.205.

Secara sektoral, sebagian besar menguat dengan indeks saham infrastruktur catatkan penguatan terbesar 0,86 persen. Disusul sektor saham kontruksi menanjak 0,66 persen dan sektor saham industri dasar mendaki 0,47 persen.

Sektor saham barang konsumsi melemah 0,33 persen dan sektor saham manufaktur tergelincir 0,11 persen.

Saham-sahamyang mencatatkan penguatan antara lain saham pendatang baru YELO mendaki 25 persen ke posisi Rp 700 per saham, saham ARTO menanjak 23,57 persen ke posisi Rp 194 per saham, dan saham MPRO menguat 22,37 persen ke posisi Rp 930 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham TRUK turun 8,20 persen ke posisi Rp 112 per saham, saham LPLI merosot 6,16 persen ke posisi Rp 114 per saham, dan saham MLPT tergelincir 6,13 persen ke posisi Rp 765 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Prediksi Analis

Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Nafan Aji, memproyeksikan IHSG berada di zona negatif pada rentang 5.704-5.839 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Sementara itu, Analis PT Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, peluang kenaikan IHSG terlihat cukup besar. Hal ini mengingat sisi fundamental ekonomi yang masih cukup kuat dan rilis data emiten yang terlihat cukup stabil. 

"Peluang koreksi wajar dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian. Hari ini IHSG berpotensi naik,” ujar dia.

William prediksi, IHSG akan bergerak di kisaran 5.711-5.988 pada Selasa pekan ini.

Direktur Pelaksana Jagartha Advisors, FX Iwan, mengatakan  perdagangan saham hingga Jumat pekan ini masih akan diselimuti sentimen eksternal. Ia pun menilai ketidakpastian global tetap menjadi musuh utama bagi laju IHSG.

"Untuk perdagangan hingga Jumat ini masih akan dibayangi perkembangan dari sentimen eksternal. Jadi laporan keuangan masih akan menopang IHSG pada waktu-waktu ini," tuturnya saat dihubungi Liputan6.com.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya