Bima Sakti Minta Restu Orang Tua Sebelum Tampil di Piala AFF 2018

Timnas Indonesia bakal tampil di Piala AFF 2018.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 30 Okt 2018, 15:00 WIB
Pelatih Indonesia, Bima Sakti, berpose usai menghadiri launching Il Capitano Soccer School di Bintaro, Sabtu (27/10/2018). Kehadiran Il Capitano untuk menjaring dan mengasah pesepak bola cilik untuk berprestasi. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Jakarta Bima Sakti mengemban tugas yang berat di Piala AFF 2018. Menerima tongkat estafet dari pelatih sekaliber Luis Milla, mantan pemain timnas Primavera itu diharapkan mampu membawa timnas Indonesia meraih trofi di turnamen antarnegara se Asia Tenggara itu.

Ditemui di kawasan Bintaro, Sabtu lalu, Bima mengaku segera menyiapkan para pemain untuk menghadapi Piala AFF 2018 yang akan berlangsung mulai 8 November - 15 Desember mendatang. Namun sebelum itu, Bima memutuskan untuk pulang kampung terlebih dulu. 

"Saya mau pulang dulu ke Balikpapan, minta restu kepada orang tua," kata Bima saat itu. 

Sejak memutuskan gantung sepatu, Bima memutuskan untuk menekuni dunia kepelatihan. Dia mengawali kariernya sebagai asisten pelatih klub Persiba Balikpapan, 2016 lalu. Setahun kemudian, dia lalu mendapat kepercayaan jadi asisten pelatih Luis Milla di timnas Indonesia

Penunjukan Bima Sakti sebagai pelatih kepala bermula saat PSSI gagal memperpanjang kontrak Luis Milla. Kedua pihak tidak menemui kata sepakat untuk melanjutkan kerjasama. 

Dengan pengalaman yang minim sebagai pelatih kepala, Bima mengaku siap mengemban tugas baru tersebut. Apalagi menurutnya, permainan timnas sudah terbentuk bersama Milla.

"Saya akan berjuang bersama staf pelatih, ofisial, dan para pemain untuk memberikan yang terbaik pada Piala AFF 2018 mendatang," kata pria berusia 42 tahun tersebut. 

 

 


Spesialis Finalis

Para pemain Timnas Indonesia merayakan gol yang dicetak Hansamu Yama ke gawang Thailand pada laga final leg pertama Piala AFF 2016 di Stadion Pakansari, Jawa Barat, Rabu (14/12/2016). Indonesia menang 2-1 atas Thailand. (Bola.com/Peksi Cahyo)

Pada Piala AFF 2018 nanti, Timnas Indonesia berada di Grup B bersama Thailand, Filipina, dan Timor Leste. Sejak pertama kali bergulir 1996 (dulu disebut Piala Tiger), Tim Merah Putih sudah lima kali melaju ke babak final, yakni 2000, 2002, 2004, 2010, dan 2016. 

Meski demikian, Tim Merah Putih belum sekalipun berhasil mengangkat trofi. Thailand boleh dikatakan merupakan musuh yang paling sering mengganjal langkah Indonesia di final. Negeri Gajah Putih setidaknya sudah tiga kali mengandaskan mimpi Tim Merah Putih. Terakhir pada Piala AFF 2016 lalu saat Timnas Indonesia kalah dengan agregat 2-3.  

"Kalau ditanya apakah bisa juara? Semuanya proses. Tidak ada satu pelatihpun di dunia ini yang bisa menentukan hasil, entah itu (Pep) Guardiola maupun Jose Mourinho. Sebagai pelatih, yang penting adalah bagaimana menyiapkan latihan dan menciptakan suasana tim yang nyaman. Kalau untuk juara, semua hanya perlu bekerja lebih keras dari 2 tahun lalu."

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya