Tutup JFW 2019, Dewi Fashion Knights Hadirkan Busana Heroes

Dewi Fashion Knights resmi menutup rangkaian akhir dari Jakarta Fashion Week 2019 dengan busana Heroes.

oleh Vinsensia Dianawanti diperbarui 30 Okt 2018, 14:45 WIB
Dewi Fashion Knights resmi menutup rangkaian akhir dari Jakarta Fashion Week 2019 dengan busana Heroes. ( Foto: Fimela.com)

Jakarta - Dewi Fashion Knights 2018 menutup Jakarta Fashion Week 2019 yang telah diselenggarakan selama 7 hari yakni dari 20-26 Oktober 2018. Kali ini, DFK turut menggaet empat desainer yang menghadirkan karya terbaik yang mengusung tema Heroes.

Margaretha Untoro selaku Editor in Chief Dewi Magazine dalam konferensi pers menyebut membentuk tim panelis. Hal ini dilakukan untuk perihal kurasi desainer yang tampil di Dewi Fashion Knights.

Empat desainer terpilih setelah proses kurasi dari tim panelis Editor in Chief Dewi Magazine Margaretha Untoro. Mereka adalah Chitra Subiyakto dengan Sejauh Mata Memandang, Byo oleh Tommy Ambiyo Tedji, Sean Sheila dari Sheila Agatha dan Sean Loh, serta Rinaldy A. Yunardi.

Tema Heroes dipilih karena dibutuhkan sosok pahlawan yang mampu membuat dunia terasa lebih layak dan tidak kehilangan harapan dalam hal kemanusiaan. Masing-masing desainer pun mengintepretasikan makna Heroes sesuai dengan gayanya masing-masing untuk menutup gelaran Jakarta Fashion Week 2019.

Rinaldy A. Yunardi

Sejauh Mata Memandang

Sejauh mata memandang by Chitra Subiyakto (Foto: Fimela.com)
Sejauh mata memandang by Chitra Subiyakto (Foto: Fimela.com)

Label milik Chitra Subiyakto mengangkat wastra Indonesia di setiap rancangannya. Ini menjadi sebuah cara bagi Chitra untuk melestarikan budaya, khususnya batik dalam masyarakat urban.

Hadir dalam 15 koleksi, Chitra Subiyakto mengangkat cerita Timun Mas yang diintepretasikan dalam batik cap dan tulis. Lebih spesifik, Chitra mengambil empat bekal yang dibawa Timun Mas menjadi motif batik. Semua motif dibuat manual dan diaplikasikan dalam potongan busana seperti kebaya, baju Bodo, dan baju Lombok.

 


Byo

Byo by Tommy Ambiyo Tedji (Foto: Fimela.com)
Byo by Tommy Ambiyo Tedji (Foto: Fimela.com)

Sementara, Tommy Ambiyo Tedji dengan labelnya Byo menggabungkan sisi inovasi teknologi, kreativitas, dan seni dalam satu karya kekinian. Mewakili jiwa muda kreatif, Byo mengintepretasikan beberapa corak khas Sumatera dalam karya modern sesuai karakter dan material baru.

Menurut Byo, meski mengangkat siluet futuristik, koleksi busana masih cukup wearable. Terdapat sebuah eksperimen tekstur dari polyester yang menghasilkan tampilan atletik namun eksperimental.

 


Sean Sheila

Sean Sheila (Foto: Fimela.com)
Sean Sheila (Foto: Fimela.com)

Beda halnya dengan Sheila Agatha dan Sean Loh dengan labelnya Sean Sheila. Kedua desainer ini begitu idealis dengan beragam isu yang melekat dengan lingkungan. Pandangan kritis mereka diaplikasikan pada dekomposisi dan ekspresi ironi dari limbah anorganik yang ditinggalkan manusia.

Sean Sheila menggunakan material dan objek yang tidak biasa, seperti plastik, bubble wrap, kardus, dan material polusi lainnya dalam koleksi busana. Mereka begitu mengilhami fotografer Chris Jordan sebagai pahlawan lingkungan.

 


Rinaldy A. Yunardi

Rinaldy A. Yunardi ( Foto: Fimela.com)

Dewi Fashion Knights 2018 ditutup secara memukau oleh karya facepiece dari Rinaldy A. Yunardi. Terkenal dengan karyanya yang digunakan banyak artis Hollywood, Rinaldy justru mengangkat sosok perempuan dalam karyanya. Tema besar Heroes dikerucutkan menjadi The Faces yang menggambarkan beragam jenis karakter manusia.

Bagi Rinaldy, semua orang dengan karakter dan profesi apa pun bisa bersama-sama menjadi pahlawan. Untuk itu, ia menggunakan beberapa material seperti besi, lampu, bulu, ranting, dan kertas dalam karyanya. Dari belasan koleksi yang ditampilkan, Rinaldy ingin membawa misi kebersamaan yang positif untuk perdamaian.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya