Investor Asing Beli Saham, IHSG Menguat 34,93 Poin

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau meski sempat melemah.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Okt 2018, 16:17 WIB
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Karena hal tersebut, Jokowi memberi apresiasi kepada seluruh pelaku industri maupun otoritas pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau meski sempat melemah. Hal itu ditopang aksi beli investor asing di pasar regular.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (30/10/2018), IHSG melonjak 34,93 poin atau 0,60 persen ke posisi 5.789,10. Indeks saham LQ45 mendaki 1,06 persen ke posisi 913,71. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Sebanyak 164 saham menanjak sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Namun, 217 saham melemah dan 123 saham diam di tempat.

Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di posisi tertinggi 5.789,10 dan terendah 5.733,24. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 350.747 kali dengan volume perdagangan 10,5 miliar saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 7,2 triliun. Investor asing beli saham Rp 425,48 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 15.241.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham pertanian, pertambangan, barang konsumsi dan konstruksi.

Sektor saham aneka industri menguat 1,97 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham keuangan menanjak 1,55 persen dan sektor saham industri dasar melonjak 1,38 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham YELO melonjak 25 persen ke posisi Rp 700 per saham, saham MLPT menanjak 22,70 persen ke posisi Rp 1.000 per saham, dan saham YPAS menguat 20 persen ke posisi Rp 840 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham MPRO merosot 25 persen ke posisi Rp 570 per saham, saham TRUK tergelincir 19,18 persen ke posisi Rp 118 per saham, dan saham BIKA turun 13 persen ke posisi Rp 174 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,91 persen, indeks saham Singapura turun 0,45 persen.

Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,93 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 1,45 persen, indeks saham Thailand menguat 0,15 persen. Selain itu, indeks saham Shanghai mendaki 1,02 persen dan indeks saham Taiwan menanjak 0,10 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji, menutuurkan secara global, para pelaku pasar sepertinya masih soroti sentimen perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang masih terus berlangsung.

Meski demikian, secara domestik, fundamental ekonomi terjaga baik diiring kenaikan kinerja fundamental para emiten.

"Hal itu memberikan efek positif bagi meningkatnya capital inflow. Maka dari itu, IHSG pada akhirnya ditutup menguat," ujar Nafan saat dihubungi Liputan6.com.

 


Sektor Saham Infrastruktur Dorong Penguatan IHSG

Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat di awal perdagangan saham Selasa pekan ini. Sebagian besar sektor menguat dengan indeks saham infrastruktur catatkan penguatan terbesar 0,86 persen. 

Pada pembukaan Selasa (30/10/2018), IHSG menguat tipis 0,41 poin ke posisi 5.755,02. Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG menguat lebih besar 9,96 poin atau 0,22 persen ke posisi 5.766. Indeks saham LQ45 mendaki 0,24 persen ke posisi 906,57. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.771,39 dan terendah 5.752,75. Sebanyak 87 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Selain itu 74 saham melemah dan 100 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 13.970 kali dengan volume perdagangan saham 401 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 279 miliar. Investor asing beli saham Rp 30 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 15.205.

Secara sektoral, sebagian besar menguat dengan indeks saham infrastruktur catatkan penguatan terbesar 0,86 persen. Disusul sektor saham kontruksi menanjak 0,66 persen dan sektor saham industri dasar mendaki 0,47 persen.

Sektor saham barang konsumsi melemah 0,33 persen dan sektor saham manufaktur tergelincir 0,11 persen.

Saham-sahamyang mencatatkan penguatan antara lain saham pendatang baru YELO mendaki 25 persen ke posisi Rp 700 per saham, saham ARTO menanjak 23,57 persen ke posisi Rp 194 per saham, dan saham MPRO menguat 22,37 persen ke posisi Rp 930 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham TRUK turun 8,20 persen ke posisi Rp 112 per saham, saham LPLI merosot 6,16 persen ke posisi Rp 114 per saham, dan saham MLPT tergelincir 6,13 persen ke posisi Rp 765 per saham.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya