Liputan6.com, Jakarta - Pelatih Arema FC, Milan Petrovic, mengaku musibah yang menimpa pesawat Lion Air JT-610, jurusan Jakarta-Pangkal Pinang berpengaruh pada mental pemainnya.
Milan menjelaskan memang tak ada pemain Arema FC atau kerabat mereka yang menjadi korban pada musibah itu. Namun, pelatih berusia 57 tahun ini menambahkan, anak asuhnya tetap merasa memiliki kedekatan dengan musibah ini.
Baca Juga
Advertisement
"Kalau dianalisis, persentase kecelakaan pesawat memang jauh lebih kecil dibanding kecelakaan mobil atau sepeda motor," ujar Milan Petrovic, usai memimpin latihan anak asuhnya, di Stadion Gajayana Kota Malang, Selasa (30/10/2018).
"Namun, saya tahu, kecelakaan membuat perasaan pemain kami kacau, terlebih karena kami banyak menggunakan pesawat dalam perjalanan," ia menambahkan,
Milan menyebut, dengan kondisi geografis Indonesia, sulit untuk tidak bergantung pada moda transportasi pesawat. Terlebih lagi, wilayah Indonesia sangat luas dan memerlukan waktu lama untuk dijangkau dengan moda transportasi darat atau laut.
"Bahkan, selama tujuh bulan di Indonesia, saya sudah sekitar 48 kali terbang. Ini adalah salah satu bukti besarnya wilayah Indonesia," tutur Milan.
"Ini sangat banyak. Bahkan, ketika saya cerita pada kerabat di kampung halaman, mereka sama sekali tak bisa membayangkannya," sambung pelatih Arema FC asal Serbia tersebut.
Menyedihkan
Milan sendiri menyebut musibah ini sangatlah buruk. Bahkan, saking buruknya musibah ini, sejumlah rekannya di kampung halaman menghubunginya dan menanyakannya tentang musibah tersebut.
"Musibah ini sangat menyedihkan, bukan hanya bagi masyarakat Indonesia tapi juga orang-orang di luar negeri. Sejumlah teman saya di Eropa pun membicarakan insiden ini," tandas Milan.
Sumber: bola.net
Advertisement