Liputan6.com, Jakarta - Proses evakuasi Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang Senin (29/10/2018) pagi, masih terus dilakukan. Sekiranya 201 personil Basarnas terlibat dalam operasi pencarian korban. Hingga kini tim yang bertugas juga masih berfokus untuk mencari badan pesawat.
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari laman resmi Basarnas, hingga saat ini tim SAR masih terus melakukan penyisiran para korban yang terbagi menjadi dua sektor. Pada sektor pertama, dikerahkan empat kapal yang dilengkapi dengan teknologi canggih untuk deteksi bawah laut.
Kapal yang pertama yaitu KRI Rigel yang dilengkapi dengan peralatan Multi Beem Echo Sounder (MBES), Side Scan Sonar, dan Remotly Operated Umderwater Vehicle (ROV). Selanjutnya ada KN SAR 206 Bandung, Kapal Baruna Jaya dan Kapal Dominos milik Pertamina yang dilengkapi dengan Side Scan Sonar, MBES, Ping Locator, dan Digital Global Positioning System (DGPS).
Tak cukup sampai di situ, pada sektor ini Basarnas juga menerjunkan lebih dari 100 penyelam yang tergabung dari Basarnas Special Group (BSG), Kopaska, Taifib, dan Potensi SAR lain untuk mencari korban.
Sementara untuk sektor dua, sebanyak 30 kapal lebih dari Basarnas, Kementerian Perhubungan, Polair, KPLP, Bea Cukai dan lainnya dikerahkan untuk pencarian di permukaan air. Basarnas juga mengerahkan helikopter untuk melakukan penyisiran dari udara.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
24 kantong jenazah
Dengan dilengkapi alat-alat berteknologi canggih ini diharapkan proses evakuasi akan semakin mudah. Nyatanya personil Basarnas juga dibantu oleh jajaran tim lain yang turut melakukan pencarian yang terdiri dari TNI AD 40 personil, TNI AL 456 personil, TNI AU 4 personil, Polri 58 personil, KPLP 30 personil, Bea Cukai 18 personil, PMI 30 orang, serta dukungan dari masyarakat dan nelayan lainnya.
Hingga kini sekiranya 24 kantong jenazah telah diserahkan ke DVI Polri untuk diidentifikasi lebih lanjut. Hal ini diungkapkan langsung oleh Manajemen Lion Air Group yang menyampaikan, informasi per 29 Oktober 2018, pihaknya telah menerima konfirmasi dari Badan SAR Nasional (Basarnas) bahwa ada 24 kantong jenazah korban Lion Air JT 610 yang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Advertisement