Liputan6.com, Jakarta - Alfiani Hidayatul Solikah, salah satu dari enam pramugari Pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, sempat pamit ke ibunya untuk terbang ke Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Malamnya itu pesan (telepon) kalau mau terbang ke Balikpapan. Enggak tahunya ada musibah ini," ujar Sukartini, ibu korban, di rumah duka di Dukuh Gantrung, Desa Mojorejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Selasa (30/10/2018).
Advertisement
Menurut dia, kontak terakhir dengan sang putri dilakukan Minggu malam, 28 Oktober. Dia mengaku tidak tahu jika jadwal tugas putri semata wayangnya dipindah ke Pangkalpinang, Bangka Belitung. Sampai akhirnya mendengar kabar pesawat anaknya jatuh.
"Pamitnya itu mau terbang ke Balikpapan. Enggak tahunya ternyata dialihkan ke Pangkalpinang," ujar Sukartini yang terlihat menahan sedih.
Pertemuan terakhir Sukartini dengan pramugari Lion Air itu terjadi Agustus 2018 lalu. Dia berharap masih ada keajaiban untuk Alfi, sang putri semata wayang.
Korban Baru Lulus 2017
Sementara, para tetangga dan sanak saudara terus berdatangan ke rumah korban. Bahkan, Bupati Madiun Ahmad Dawami juga datang memberikan dukungan dan doa.
Alfi merupakan anak tunggal dari pasangan Sukartini dan Slamet. Setelah lulus dari SMA Negeri 1 Dolopo, korban melanjutkan sekolah pramugari selama setahun di Yogyakarta.
Berdasarkan informasi dari keluarga, korban baru lulus tahun 2017 dan langsung diterima bekerja sebagai pramugari di Lion Air sejak beberapa bulan terakhir.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement