Liputan6.com, Pittsburgh - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendatangani sinagog Tree of Life di Kota Pittsburgh, negara bagian Pennsylvania, untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga 11 korban penembakan maut pada akhir pekan lalu.
Kedatangan Trump yang didampingi oleh ibu negara Melania Trump dan menantunya, Jared Kuhsner, pada Selasa 30 Oktober 2018 waktu setempat, disambut dengan aksi protes oleh ratusan orang yang menentang kepemimpinan miliarder porperti itu di AS.
Dikutip dari BBC pada Rabu (31/10/2018), kunjungan Donald Trump itu bertepatan dengan prosesi pemakaman pertama bagi korban penembakan.
Rombongan Trump disambut oleh Rabbi Jeffrey Myers, yang memandu mereka berjalan ke dalam sinagog, di mana serangan anti-Semit terburuk dalam sejarah AS terjadi, Sabtu 27 Oktober.
Baca Juga
Advertisement
Di luar sinagog, Melania Trump menaruh bunga dan presiden meletakkan batu kecil di atas foto masing-masing korban, sebagai doa belasungkawa sesuai tradisi Yahudi.
Selain Jared Khusner dan Melania Trump, kunjungan duka Donald Trump juga disusul kemudian oleh putrinya, Ivanka Trump, dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin.
Sebelum kunjungannya, presiden mengutuk anti-Semitisme, dan menegaskan bahwa pelaku penembakan bukanlah orang yang mendukung pemerintahannya.
Di lain pihak, para kritikus menuduh Trump mengobarkan nasionalisme berlebih dan paham neo-Nazi kulit putih, melalui retorika memecah belah yang tampak pada kebijakan anti-imigran dan muslim di pemerintahannya.
Beberapa tokoh Yahudi dan Walikota Pittsburgh --yang beraliran Demokrat-- Bill Peduto menentang kunjungan sang presiden.
Lebih dari 70.000 orang menandatangani surat terbuka dari para pemimpin Yahudi, yang berbasis di Pittsburgh, mengatakan bahwa Presiden Donald Trump "tidak diterima" di kota itu, kecuali dia "sepenuhnya menindak nasionalisme kulit putih".
Sementara itu, empat pemimpin tertinggi Partai Republik dan Demokrat menolak undangan Gedung Putih untuk bergabung dengan Presiden Trump di Pennsylvania.
Anggota komunitas Yahudi Pittsburgh yang bergabung dalam aksi protes terkait diperkirakan berjumlah 2.000 orang.
Disebutkan bahwa ketika rombongan Trump memasuki Kota Pittsburgh, beberapa saksi mengatakan bahwa para demonstran mencela dan menunjukkan jempol tangan ke bawah, sebagai tanda protes.
Ketika Trump tiba di sinagog, para demonstran meneriakkan "Presiden penuh kebencian, tinggalkan negara kami", dan berbagai kritik tajam lainnya.
Simak video pilihan beirkut:
Dukungan Lintas Masyarakat
Sebelum kedatangan Donald Trump, para pelayat memberi penghormatan kepada empat korban penembakan.
Sepasang saudara kandug David dan Cecil Rosenthal, yang berusia 54 dan 59 tahun, termasuk yang pertama dimakamkan. Keduanya merupakan usia termuda dari seluruh korban yang didominasi kalangan manula.
Selama kebaktian doa, Rabbi Myers berkata: "Mereka dapat mengilustrasikan definisi kamus untuk 'jiwa murni'."
Di saat bersamaan, dukungan luas dari masyarakat terus mengalir mengiringi kepergian para korban penembakan.
Halaman GoFundMe yang dibuat oleh seorang pengungsi Iran yang belajar di Washington DC, telah mengumpulkan US$ 900.000 (setara Rp 13,6 miliar dengan kurs Rp 15.216 per 1 dolar AS) untuk membantu membangun kembali sinagog, dan bantu memberikan santunan kepada keluarga korban.
Dana lain yang dibentuk oleh kelompok muslim Amerik berhasil mengumpulkan US$ 200.000 (setara Rp 3 miliar) untuk membantu membayar biaya pemakaman seluruh korban.
Advertisement