Liputan6.com, Tokyo - Pemerintah Jepang dan India sepakat pada Senin 29 Oktober, untuk meningkatkan hubungan diplomatik dan militer. Selain itu, Tokyo juga menawarkan pinjaman berbunga rendah karena kedua negara mencari hubungan yang lebih dekat untuk menyeimbangkan kekuatan China di Asia Pasifik.
Rencana itu diumumkan saat Perdana Menteri India Narendra Modi melakukan kunjungan tiga hari ke Tokyo, untuk melakukan pembicaraan dengan mitranya dari Jepang, Shinzo Abe, menteri senior, dan para pemimpin bisnis lokal.
Dikutip dari South China Morning Post pada Rabu (31/10/2018), para ahli mengatakan Abe sedang melakukan tindakan penyeimbangan yang rumit, yaknni bekerja untuk meningkatkan hubungan dengan China dan sekaligus menjaga relasi kuat dengan India.
"Hubungan yang kuat antara Jepang dan India adalah fondasi yang akan menopang kawasan ini," kata Abe dalam pernyataan pers bersama dengan Modi setelah pembicaraan di Tokyo.
Baca Juga
Advertisement
Abe mengatakan kedua pihak akan meluncurkan dialog keamanan tingkat menteri yang baru, dan memperkuat pertukaran antara tentara dan angkatan laut, di mana ia menawarkan pinjaman berbunga rendah senilai 316,4 miliar yen, atau setara Rp 42,5 triliun, dengan kurs Rp 134 per 1 yen.
"Jepang dan India akan memimpin stabilitas dan kemakmuran di Asia," katanya.
Modi mengatakan, investasi Jepang akan menciptakan sekitar 30.000 pekerjaan baru di India, dan bahwa kedua pemimpin telah berjanji "untuk mendorong kerjasama tidak terputus".
Meskipun tidak ada pemimpin yang menyebutkan nama China, para ahli mengatakan pembicaraan itu datang dengan latar belakang pengaruh Beijing yang meluas di Asia.
"Abad ke-21 adalah abad Asia," kata Modi dalam sambutannya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang.
"Ada pertanyaan, siapa yang akan mendominasi dan apa yang harus dilakukan? Jelas bahwa tidak akan ada abad Asia tanpa kerja sama antara India dan Jepang," lanjutnya bersemangat.
Simak video pilihan berikut:
Tindakan Penyeimbang Terhadap China dan India
Sementara itu, menurut Takashi Kawakami, profesor politik internasional di Takushoku University di Tokyo, mengatakan bahwa PM Abe sedang melakukan tindakan penyeimbangan terhadap China dan India.
"Dia bertemu Presiden Xi Jinping pada saat China dan AS sedang dalam konfrontasi, dan dia sekarang bertemu Modi untuk mengunci kerjasama di antara Jepang, India dan AS pada Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, melawan Beijing," kata Kawakami.
Modi dan Abe telah bertemu secara teratur dalam beberapa tahun terakhir, dengan Jepang tahun lalu meresmikan proyek kereta peluru pertama India, yakni sebuah proyek senilai US$ 19 miliar (setara Rp 289 triliun) yang menggunakan kereta dan teknologi Jepang.
Proyek ini dimaksudkan untuk menghubungkan Ahmadabad dengan ibukota keuangan India, Mumbai, dan dijadwalkan selesai pada akhir tahun 2023.
Kedua pemimpin itu dilaporkan menjadi teman, dan Modi menjadi pemimpin asing pertama yang menerima undangan ke rumah liburan Abe di Yamanashi dekat Gunung Fuji, tempat keduanya mengadakan pembicaraan informal, pada Minggu 28 Oktober.
Advertisement