DVI Polda Ambil Properti dan Sampel Biologis Penumpang Lion Air

Benda milik penumpang Lion Air yang jatuh di perairan Karawang itu dijejerkan di depan Dermaga JICT 2.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 31 Okt 2018, 12:38 WIB
Petugas Basarnas merapikan barang temuan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Posko Evakuasi, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (29/10). Pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh membawa 188 orang. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Metro Jaya mengumpulkan sampel properti dan sampel biologis korban jatuhnya Lion Air bernomor penerbangan JT 610. Seluruhnya akan dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk diidentifikasi.

"Kami mengambil serpihan buat sampel. Kami ambil sisa bagian tubuh dan barang-barang seperti sepatu, baju," kata Kepala Tim DVI Polda Metro Jaya, Iptu Agus, Rabu (31/10/2018).

Agus mengatakan barang-barang dikelompokkan berdasarkan jenisnya. "Kami pisahin sepatu, baju, jas, dompet, dibedakan," ujar dia.

Tim DVI dibantu dengan anggota dari Polres dan Polsek setempat mengambil sampel sejak sejak pukul 09.30 WIB. Para petugas tim DVI dibantu dengan polisi wilayah setempat memilah barang hasil temuan dari Tim SAR Gabungan

Benda-benda penumpang Lion Air itu dijejerkan di depan Dermaga JICT 2. Ada dua kategori benda yakni berupa serpihan-serpihan pesawat seperti patahan bangku, busa. Benda tersebut diletakkan sebelah kiri dengan diberi tanda nomor dua.

Lalu, barang-barang milik penumpang Lion Air berupa pakaian, tas, sepatu, dan seragam pramugari diletakkan sebelah kanan dengan diberita tanda nomor dua.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Titik Terang Keberadaan Badan Pesawat

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan, Tim SAR gabungan sudah menemui titik terang keberadaan badan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Pesawat tujuan Pangkalpinang itu jatuh pada Senin 29 Oktober sekitar pukul 06.33 WIB.

"Pagi hari ini saya mendapatkan penjelasan dari Kabasarnas tentang titik terang adanya dugaan kuat adalah bagian dari fuselage JT 610 itu sudah ditentukan koordinatnya. Namun, belum diyakinkan bahwa itu adalah bagian dari fuselage (badan pesawat) dari JT 610," kata Hadi di JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (31/10/2018).

Oleh karena itu, tim yang menggunakan KRI Rigel langsung memfokuskan pencarian di titik koordinat tersebut. Hal itu untuk memastikan apakah itu merupakan badan pesawat Lion Air JT 610.

Ia pun saat ini sedang melakukan peninjauan langsung ke Tanjung Karawang, untuk memastikan titik yang dimaksudkan Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi.

"Dan saat ini saya dengan Kabasarnas dan pangarmada I untuk melaksanakan peninjauan langsung di lapangan. Mudah-mudahan itu benar bahwa satu bagian dari bodi pesawat (Lion Air) yang kita cari," ungkapnya.

"Yang jelas adalah KRI Rigel yang memiliki kemampuan aeroki, termasuk kapal-kapal hidros kemudian kapal yang memiliki multibeam echosounder sehingga apa yang kita inginkan bersama Basarnas akan terpenuhi termasuk Basarnas juga menggelar kapal-kapal yang memiliki kemampuan sama untuk mencari target di bawah permukaan," sambungnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya