Besut Teknologi Face Recognition, Startup Ini Raih Apresiasi Nasional

Untuk diketahui, salah satu solusi face recognition yang ditawarkan Nodeflux adalah lewat CCTV yang terhubung dengan database pencarian sesuai fungsi.

oleh Jeko I. R. diperbarui 31 Okt 2018, 15:30 WIB
Nodeflux, startup yang mengembangkan teknologi face recognition berbasis kecerdasan buatan. (Foto: Nodeflux)

Liputan6.com, Jakarta - Startup asal Indonesia, Nodeflux, baru saja mendapat apresiasi nasional. Startup pembesut teknologi face recognition (pemindaian wajah) berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence, AI) ini, memenangkan 9th SATU Indonesia Award by Astra, pada 28 Oktober 2018.

Acara tersebut digelar sebagai salah satu rangkaian IdeaFest 2018 di Jakarta Convention Center.

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka acara ini.

Dalam sambutannya, Jokowi mengapresiasi kreativitas pemuda bangsa lintas industri sebagai harapan bangsa.

“Banyak lompatan-lompatan yang dikelola anak-anak muda generasi milenial. Mereka inilah yang menggerakkan Indonesia ke depan,” ujar Jokowi.

Adapun alasan Nodeflux terpilih karena mereka dianggap mampu memberikan contoh generasi muda yang mengolah cipta, rasa, dan karsa menjadi sebuah karya yang berguna bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia di bidang teknologi.

Untuk diketahui, salah satu solusi face recognition yang ditawarkan Nodeflux adalah lewat CCTV yang terhubung dengan database pencarian sesuai fungsi.

Misalnya, data kependudukan atau data catatan kriminal. Saat ini, Nodeflux terus mengembangkan berbagai produk sebagai solusi isu-isu populis yang masih menanti untuk dipecahkan, seperti pengelolaan sampah, pendataan kendaraan, keamanan, manajemen lalu-lintas, hingga layanan kota pintar terpadu (smart city).

 


Ramaikan Asian Games 2018 dan IMF-World Bank

Face recognition Nodeflux hadir amankan IMF-World Bank Group Annual Meeting 2018. (Foto: Nodeflux)

Tak cuma itu, teknologi face recognition besutan Nodeflux juga tercatat berkontribusi dalam kesuksesan acara-acara penting berskala internasional yang turut mengharumkan nama bangsa dan kebijakan krusial.

Sebut saja, lain Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang, IMF-World Bank Group Annual Meeting 2018 di Bali, serta integrasi data kependudukan pertama di Indonesia menggunakan face matching technology secara menyeluruh oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

CEO Nodeflux Meidy Fitranto, meluapkan rasa bangganya karena momen ini bertepatan dengan peringatan 90 tahun Sumpah Pemuda.

“Sebelumnya, penyedia solusi sejenis masih berasal dari luar negeri seperti Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, dan lainnya. Tapi Nodeflux hadir sebagai penyedia solusi video surveillance berbasis artificial intelligence pertama dan satu-satunya dari Indonesia," kata Meidy.

"Kini Indonesia mampu memproduksi sendiri dan bersaing dengan mereka. Kami berharap penghargaan ini dapat memberikan motivasi kepada pemuda-pemuda Indonesia untuk bersama-sama turut berkarya di area latest technology seperti AI,” tambahnya. 

CTO Nodeflux Faris Rahman juga mengungkapkan hal senada, “Semoga dengan hal ini, potensi anak bangsa akan lebih diakui. Kami berharap hal ini menjadi bukti untuk seluruh pihak supaya semakin percaya kekuatan pemuda Indonesia dalam membangun bangsa,” ujar Faris.

Nodeflux didirkan oleh Meidy Fitranto dan Faris Rahman pada 2016. Selain face recognition, Nodeflux juga menggarap license plate recognition, dan vehicle counting.

Daftar klien Nodeflux terdiri dari berbagai instansi pemerintahan maupun swasta, yang memanfaatkan kecanggihan teknologi yang masih terbilang baru di Indonesia ini.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya