Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali memberikan apresiasi dalam bentuk Tabungan BRI Britama kepada enam atlet bulutangkis yang sukses merebut medali pada ajang Asian Games 2018.
Setiap peraih medali emas masing-masing mendapatkan Tabungan BRI Britama senilai Rp 100 juta, sedangkan peraih medali perunggu diberikan Rp 50 juta.
Adapun para atlet yang mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari BRI diantaranya Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya (peraih medali emas badminton), serta Greysia Polli, Apriani Rahayu, Tantowi Ahmad, dan Liliyana Natsir (peraih medali perunggu badminton).
Baca Juga
Advertisement
"Bank BRI selalu berkomitmen untuk mendukung pembinaan atlet-atlet terbaik Indonesia, salah satunya adalah melalui apresiasi yang diberikan kepada atlet badminton yang berhasil memberikan medali dalam event Asian Games 2018 lalu," ungkap Direktur Konsumer Bank BRI Handayani di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Rabu (31/10/2018).
Dengan diberikannya apresiasi dalam bentuk tabungan, maka para atlet juga secara otomatis akan menikmati fasilitas dan fitur yang memberikan beragam kemudahan dari produk Tabungan BRI BritAma.
Dengan menggunakan produk Tabungan BRI Britama, atlet-atlet tersebut yang berperan menjadi nasabah juga akan mendapat perlindungan asuransi kecelakaan diri atau personal accident.
Lewat pemberian itu, para atlet dapat menikmati fasilitas asuransi kecelakaan diri dengan nilai pertanggungan sebesar 250 persen dari saldo akhir dan maksimal dapat mencapai Rp 150 juta.
"Apresiasi ini kami harapkan dapat menjadi tambahan motivasi bagi para atlet untuk semakin meningkatkan prestasi sehingga mampu mengharumkan nama bangsa di pentas internasional," pungkas Handayani.
BRI Bakal Naikkan Bunga Kredit
Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) berencana menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) pada November 2018.
Lantaran, langkah itu diambil guna menyesuaikan suku bunga acuan Bank Indonesia yang tercatat naik sebesar 150 bps menjadi 5,75 persen.
"Belum naik sama sekali kita (suku bunga), makannya net interest margin atau NIM-nya anjlok. Jadi November ini mau enggak mau harus, paling 50 bps," tutur Direktur Utama BRI Suprajarto di Bontang,Kalimantan Timur, seperti ditulis Senin 29 Oktober 2018.
Meski belum tercatat sama sekali menaikkan suku bunga perseroan, bank dengan penyaluran kredit terbesar ke sektor UMKM itu pun mengaku banyak menerima keluhan soal rencana kenaikan suku bunga.
"Mau enggak mau ya naikkin 50 bps, tapi itu juga UKM sudah pada teriak," ujar dia.
Suprajarto menyebutkan, posisi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI untuk saat ini sebesar 7 persen. KUR sendiri berkontribusi sebanyak 76,9 persen dari keseluruhan penyaluran kredit BRI.
Akibat menahan kenaikkan suku bunga itu, lanjut dia, pertumbuhan margin bunga bersih (NIM) BRI pun anjlok 40 bps menjadi 7,61 persen di kuartal III 2018 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
"Karena (penyaluran kredit) kita kecil-kecil, jadi enggak mungkin kita naikin. NIM-nya otomatis langsung kegeret ke bawah, tapi masih normal menurut saya turunya NIM ini" kata dia.
"Jadi memang kondisi ekonominya itu sangat tidak kondusif. Kita yang penting bagaimana mereka tetap sustain, tidak berimbas," tambah dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement