Gelandang MU Dinilai Suka Bikin Rumit

Gaya tendangan penalti gelandang MU Paul Pogba menuai kritik.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Okt 2018, 15:10 WIB
Gelandang Manchester United (MU) Paul Pogba. (AP/Dave Thompson)

Liputan6.com, Manchester - Paul Pogba menjadi pembicaraan hangat saat Manchester United (MU) mengalahkan Everton 2-1 dalam lanjutan Liga Inggris, akhir pekan kemarin. Saat itu, dia mendapat kepercayaan untuk menendang penalti yang berpotensi membawa Setan Merah unggul.

Seperti biasanya, gelandang MU asal Prancis tersebut menerapkan gaya tendangan yang berjalan kecil sebelum menendang. Tercatat dia membuat 26 langkah sebelum melepaskan tendangan.

Malangnya, tendangan tersebut Pogba gagal. Jordan Pickford mampu menebaknya. Tapi, Pogba masih bisa menyambar bola muntah dan mencetak gol.

Mantan pemain MU Kieran Richardson mengkritik gaya tendangan penalti Pogba. Menurutnya, Pogba sengaja melakukan itu untuk menghibur fan, tetapi yang terjadi justru sebaliknya.


Tak Mungkin

5. Paul Pogba (Manchester United) - 2 Gol. (AFP/Alain Grosclaude)

Menurut Richardson, gaya eksekusi penalti yang diperagakan Pogba jelas tidak akan ditoleransi di masanya. Dia menegaskan bahwa saat itu Ruud van Nistelrooy menendang penalti dengan sangat efektif.

"Mungkin dia [Pogba] hanya bosan dan hanya ingin menghibur fan, tapi jelas kemarin dia tidak menghibur. Pada masa saya di MU, hal itu tak akan terjadi," tegas Richardson di tribalfootball.

"Saya pikir Ruud [Van Nistelrooy] adalah pengambil penalti saat itu, dan dia sangat hebat mencetak gol penalti."


Rumit

Meski demikian, Richardson menegaskan dia masih menjadi penggemar setia Paul Pogba. Menurutnya, Pogba memang memiliki kepribadian yang berbeda.

Dia pun yakin Pogba akan terus berkembang jika tak membuat segala hal jadi lebih rumit. "Namun di masa sepak bola saat ini, ada beberapa kepribadian yang berbeda. Pogba adalah pribadi yang hebat untuk sepak bola dan saya adalah penggemarnya."

"Dia memainkan pertandingan bagus [vs Everton] dan dia mendatangkan banyak hal untuk Premier League. Namun, terkadang dia memang memiliki tendensi untuk memperumit banyak hal," tutupnya.

Sumber: Bola.net

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya