Liputan6.com, Jakarta Jumlah kasus diabetes melitus pada anak terus mengalami peningkatan. Sehingga, orangtua perlu mengetahui juga mewaspadai gejala diabetes melitus (DM) pada anak.
Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat angka kejadian diabetes melitus pada anak usia nol sampai 18 tahun meningkat 700 persen selama jangka waktu 10 tahun.
Advertisement
Sementara itu, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan, angka kejadian faktor risiko DM tipe 2 sebesar 18,8 persen anak 5-12 tahun yang kelebihan berat badan dan 10,8 persen menderita obesitas.
"Orangtua harus perhatikan kalau anaknya sering kehausan dan minum terus. Kencing dan suka mengompol," kata Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI, Aman Pulungan dalam acara konferensi pers Hari Diabetes Sedunia 2018 di Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Rabu (31/10/2018).
Adanya penurunan berat badan drastis pada anak juga bisa menjadi salah satu tanda diabetes melitus. Tanda penurunan berat badan ini bisa dialami dalam 2-6 minggu sebelum anak didiagnosis terkena diabetes melitus.
Saksikan juga video menarik berikut:
Sering kelelahan
Gejala lain diabetes melitus pada anak yakni sering kelelahan. Anak yang biasanya bersemangat tiba-tiba lelah bisa jadi ia punya gejala DM. Kelelahan bisa sangat terlihat saat anak belajar di sekolah.
Kelelahan terjadi karena tubuh anak tidak mampu menyerap gula dari makanan. Akibatnya, tubuh menjadi kekurangan energi sehingga mudah lelah.
Advertisement