Hitachi Pamer Teknologi Pelacak Berbasis Kecerdasan Buatan

Lewat kamera keamanan di ruang publik, pihak yang mencurigakan atau anak hilang bisa dilacak melalui informasi dari para saksi mata.

oleh Jeko I. R. diperbarui 01 Nov 2018, 10:00 WIB
CDRI (atau CDR) hanya berfungsi mencatat data spesifik dari aktivitas komunikasi penggunanya, bukan rekaman percakapan penggunanya

Liputan6.com, Jakarta - Hitachi Asia Indonesia (Hitachi) memamerkan teknologi pendeteksi dan pelacak di Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2018 yang diadakan mulai hari ini, Rabu (31/10/2018) hingga Jumat (2/11/2018).

Teknologi tersebut memanfaatkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence, AI) untuk membedakan orang secara real-time ke lebih dari 100 kategori karakteristik eksternal, seperti jenis kelamin, warna baju, barang, dan lainnya.

Lewat kamera keamanan di ruang publik, pihak yang mencurigakan atau anak hilang bisa dilacak melalui informasi dari para saksi mata.

"Hitachi memegang komitmen untuk berkontribusi terhadap industri keamanan di Indonesia untuk menjaga lingkungan yang aman bagi masyarakat. Kami menantikan untuk bersama-sama dengan para stakeholders lain untuk membangun masa depan yang aman," kata Takashi Ikematsu selaku President Director Hitachi Asia Indonesia.

Teknologi tersebut dapat menganalisa keseluruhan gambar orang yang terdeteksi, memonitor dan melacak dari tampilan gambar orang dari sudut belakang.

Hal ini dapat berguna saat analisa tidak dapat dilakukan ketika wajah orang tersebut tidak terlihat atau jarak yang terlalu jauh.


Indonesia Infrastructure Week 2018

Sistem kamera CCTV berbasis pengenalan wajah Hikvision diperkenalkan di ajang Indonesia Infrastructure Week di JJC Senayan (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Indonesia Infrastructure Week sendiri sudah diadakan selama enam tahun.

Selama 3 hari, seluruh oemain di rantai pasok infrastruktur bakal mendapatkan wadah untuk berbagi pemikiran, membuka peluang bisnis baru, membangun koneksi, serta memamerkan produk inovatif mereka.

"Kami berharap melalui acara ini, seperti Hitachi, seluruh eksibitor dapat memamerkan terobosan baru terhadap teknologi untuk membantu pemerintah dalam pembangunan infrastruktur besar-besaran,” ujar Cheah Wai Hong, Portfolio Director Tarsus Indonesia.

Untuk informasi, Tarsus Indonesia sebelumnya bernama PT Infrastructure Asia adalah perusahaan yang bergerak di bidang media, pameran dan konferensi berbasis business-to-business (B2B).

Sejak berdiri pada 2009, Tarsus Indonesia telah menjalin hubungan yang kuat dengan pemerintah Indonesia.

Tarsus juga menjalin kerja sama organisasi strategis di Indonesia secara luas, mereka menghadirkan beragam portfolio event business-to-business yang berkontribusi positif bagi perekonomian Indonesia dan mendorong perdagangan internasional.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya