Liputan6.com, Jakarta - Tatapan Epi Syamsul Komar tertuju ke sepasang sepatu sneakers berwana hitam yang diletakan di antara jejeran serpihan pesawat Lion Air yang jatuh di Karawang, Jakarta Barat. Raut wajahnya mendadak berubah.
Epi terakhir kali melihatnya, pada Sabtu, 28 Oktober 2018. Sepasang sepatu itu dikenakan Muhammad Rafi Andrian (23), anak Epi saat berangkat ke Jakarta.
Advertisement
"Sepatunya ancur tadi, sebelahnya ancur. Tinggal tasnya belum ketemu," ucap Epi dengan terseduh-seduh dilokasi, Rabu (31/10/2018) sore.
Mendadak Epi menangis hingga beberapa petugas yang mendampingi berusaha menenangkan. Muhammad Rafi Andrian bertolak dari Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, ke Jakarta.
Ia datang untuk menonton pertandingan Indonesia vs Jepang U-19 bersama kawannya. Di Senin yang nahas, ia pulang menumpang Lion Air JT 610.
"Nonton Timnas. Terus pulang Senin pagi karena harus kerja di Pangkalpinang," ucap Epi.
Setelah menemukan sepatu anaknya, Epi mengaku sedikit lega. Setidaknya, sepatu itu akan menjadi petunjuk untuk bertemu dengan jasad anaknya.
"Saya sudah ikhlas, tapi saya ingin lihat jasad anak saya. Saya yakin saya dapat lihat anak," tutup dia.
Properti korban dan pesawar Lion Air JT 610 yang berhasil ditemukan dikumpulkan di Dermaga JICT 2, Jakarta Utara. Siapa pun diperbolehkan melihat lebih dekat asalkan mendapatkan izin dari petugas.
Tak cuma Epi. Abdul Rahman, ayah dari Riyan Aryandi juga menemukan sepatu anaknya di Posko Basarnas Jakarta International Container Terminal II, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dia berusaha tegar.
"Yakin seyakin-yakinnya. Waktu Lebaran kemarin pulang dipakai," kata Abdul di JICT.
Riyan tak lain sahabat Rafi. Ia terbang ke Jakarta demi menyaksikan laga Timnas Indonesia melawan Jepang pada hari Minggu (28/10/2018) lalu.
Menurut Rahman, putranya sering bertolak ke Jakarta jika ada pertandingan bola yang istimewa.
Tak Ada Firasat
Abdul tidak menyangka sang putra kecelakaan pesawat. Dia tak punya firasat buruk apa pun. Tak lama, kakak Abdul pun melihat berita dan memberitahunya bahwa adiknya menumpangi pesawat Lion Air.
"Sebelum malam kejadian, terakhir telepon mamaknya. Banyak ngomong, cerita," tuturnya.
Abdul sendiri sudah tiga hari di Jakarta. Ia sudah ke RS Polri, Kramat Jati untuk melakukan tes sampel DNA dan sebagainya. Ibunda Riyan, tidak ikut karena masih syok.
"Harapan kita kalau bisa pemerintah membantu. Kalau bisa ketemu dalam keadaan apa pun. Kami menerima apa adanya. Semua sudah terjadi," pintanya.
Reporter: M Genantan Saputra
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement