Charles PDIP Apresiasi Protes RI ke Saudi Soal Eksekusi Mati Tuti Tursilawati

Dia menambahkan, saat ini berdasarkan data Kemenlu, masih ada 13 WNI yang terancam hukuman mati di Saudi.

oleh Muhammad Ali diperbarui 31 Okt 2018, 19:03 WIB
Ilustrasi hukuman mati atau hukuman gantung (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi I Fraksi PDIP Charles Honoris mengutus keras tindakan pemerintah Arab Suadi yang mengeksekusi Tuti Tursilawati, TKI asal Majalengka, Jabar. Terlebih eksekusi mati dilakukan tanpa memberikan notifikasi kepada perwakilan Pemerintah RI.

"Saat ini, berdasarkan data Kemenlu, masih ada 13 WNI yang terancam hukuman mati di Saudi. Pemerintah harus mengupayakan agar apa yang telah dilakukan Saudi terhadap Tuti, jangan sampai terjadi pada WNI lain," kata dia dalam keterangannya, Rabu (31/10/2018).

Caleg DPR RI dari PDIP untuk Dapil Jakarta III (Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu) itu menambahkan, protes yang telah disampaikan Pemerintah RI ke Saudi adalah sikap yang patut diapresiasi. Namun hal tersebut belum cukup untuk menaikkan posisi tawar RI di mata Saudi.

"Oleh karenanya, Pemerintah RI perlu meninjau kembali beberapa rencana kerja sama terkait pengiriman TKI ke Saudi. Ini semata-mata demi menjamin perlidungan WNI di luar negeri, yang menjadi perhatian Presiden Jokowi selama ini," ujar dia.

Di tengah protes terhadap Saudi ini, lanjut Charlesm sebaiknya Pemerintah RI juga terus mengupayakan penghapusan hukuman mati di dalam negeri. Agar ke depan Indonesia mempunyai kapasitas moral lebih untuk memprotes setiap eksekusi mati yang mengancam WNI di luar negeri.


Protes ke Saudi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembebasan tarif Jembatan Tol Suramadu, yang menghubungkan wilayah Surabaya dan Madura, Sabtu (27/10/2018). (Titin/Merdeka.com)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyesalkan sikap pemerintah Arab Saudi yang mengeksusi mati tenaga kerja Indonesia (TKI) Tuti Tursilawati. Jokowi mengaku tak ada notifikasi dari Arab Saudi mengenai kejadian tersebut.

"KBRI, KJRI ini tidak dapat pemberitahuan awal tentang akan dieksekusinya Ibu Tuti. Ya memang itu patut kita sesalkan. Itu tanpa notifikasi," kata Jokowi di JiExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (31/10/2018).

Dengan tidak adanya pemberitahuan, Jokowi mengaku pihaknya lewat Kementerian Luar Negeri telah melayangkan protes ke Arab Saudi. Ia pun berharap kejadian serupa tidak terulang

"kita sudah memanggil dubes Indonesia untuk Arab Saudi, untuk sampaikan kembali protes kita karena tidak adanya notifikasi," ucap Jokowi

Jokowi pun berjanji, bahwa pemerintah akan memfasilitasi keluarga Tuti untuk mengunjungi Arab Saudi.

"Kementerian luar negeri saya perintahkan beri fasilitas bagi keluarga Ibu Tuti ke sana," kata Jokowi.

Jokowi juga mengaku pihaknya sudah menyampaikan permintaan penolakan eksekusi bagi Tuti kepada Menlu Arab Saudi ketika berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu. Namun, Arab Saudi tetap mengeksekusi Tuti.

"Kita sudah menelepon Menlu Arab Saudi protes soal eksekusi itu," kata Jokowi.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya