Masyarakat Sumba Bakal Nikmati Listrik dari Energi Angin

Masyarakat Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), akan menikmati pasokan listrik dari energi angin.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 01 Nov 2018, 10:30 WIB
Deretan turbin di area Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo 1 di Jeneponto, Sulawesi Selatan, Jumat (21/9). PLTB Tolo 1 akan menjadi kebun angin skala besar kedua di Indonesia setelah PLTB Sidrap. (Liputan6.com/Pool/ESDM)

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), akan menikmati pasokan listrik dari energi angin. Dengan dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) 3 Mega Watt (MW) di Kadumbul, Sumba Timur.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana, mengatakan sejumlah badan usaha tengah mempersiapkan proyek-proyek Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBT) di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, dalam rangka menyukseskan Program Pengembangan Pulau Sumba sebagai Pulau Ikonis Energi Terbarukan (Sumba Iconic Island/SII).

‎"Salah satu proyek energi terbarukan tersebut saat ini sedang dipersiapkan oleh PT Hywind dengan PLTB 3 Mega Watt (MW) di Kadumbul, Sumba Timur," kata Rida, dikutip dari situs resmi Kementerian ESDM, di Jakarta, Kamis (1/11/2018).

Sementara itu, Direktur Utama PT Hywind Chandra Soemitro, mengungkapkan  saat ini telah melakukan studi kelayakan atau Feasibility Studies dan studi jaringan interkoneksi atau ( Grid Interconnection Studies), untuk pembangunan PLTB tersebut. "PLTB tersebut rencananya akan menggunakan skema on-grid," tutur dia.

Pada selanjutnya, PT Hywind dengan PT PLN (Persero) wilayah NTT akan mempersiapkan proses pengadaan proyek tersebut. Selain menyiapkan pengadaan, PT Hywind juga telah menjalankan pelatihan dan sosialisasi dengan warga setempat.

Selain PLTB yang dikembangkan PT Hywind, Proyek lainnya yaitu PLTBm Bodo Hula, Sumba Barat dengan kapasitas 1 MW, yang dikembangkan oleh PT Sumbar Dharma.

Saat ini, proyek PLTBm tersebut telah melakukan uji beban sebanyak 3 kali. Pada uji kali ke-3, PLTBm beroperasi stabil dengan beban maksimim sebesar 1011 kW.

Pada operasionalisasi, telah ditandatangani perjanjian Kerja Sama Operasional antara Ditjen EBTKE, Kementerian ESDM, PT PLN (Persero) dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Barat pada 18 April 2018.

Program SII merupakan program yang diinisiasi sejak 2010 oleh Kementerian ESDM, Kementerian PPN/Bappenas dan Hivos. Pada 2015, Pulau Sumba ditetapkan sebagai Pulau Ikonis Energi Terbarukan melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 3051 K/30/MEM/2015 tanggal 1 Juni 2015.

Program ini bertujuan untuk menyediakan akses energi yang dapat diandalkan di Sumba melalui pengembangan energi terbarukan, yang melibatkan beragam pemangku kepentingan baik di level pusat, daerah, maupun internasional, baik institusi pemerintah, non-pemerintah maupun badan usaha.

 


PLTB Tolo Bakal Beroperasi November 2018

Penampakan turbin di area Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo 1 di Jeneponto, Sulawesi Selatan, Jumat (21/9). PLTB Tolo 1 memiliki 20 turbin, masing-masing berkapasitas 3,6 MW. (Liputan6.com/Pool/ESDM)

Sebelumnya, setelah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap diresmikan Presiden Jokowi Juli lalu, PLTB Tolo 1 di Jeneponto, Sulawesi Selatan siap diresmikan dalam waktu dekat.

Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meninjau PLTB Tolo 1, di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan pada Jumat, 21 September 2018. Tolo 1 akan menjadi kebun angin skala besar kedua di Indonesia, dengan kapasitas 72 MW. Sebagai perbandingan, PLTB Sidrap berkapasitas 75 MW.

Jonan memastikan PLTB Tolo 1 siap diresmikan psda November tahun ini. PLTB ini bisa melistriki 360 ribu pelanggan 450 KV.

PLTB Tolo 1 merupakan bagian dari Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit 35.000 MW, sekaligus bagian dari upaya Pemerintah mencapai target bauran energi nasional 23 persen dari energi baru terbarukan (EBT) pada 2025.

PLTB Tolo I berlokasi di Kampung Lengke-lengkese, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Sulawesi Selatan. PLTB Tolo memiliki 20 turbin, masing-masing berkapasitas 3,6 MW, sehingga total kapasitas mencapai 72 MW.

Tinggi tiang turbin 133 meter, dengan panjang bilah (blade) 63 meter, dibangun dan dioperasikan oleh konsorsium PT Redaya Energy Pte & PT Global Pacific Energy, dengan harga jual listrik ke PT PLN sebesar 11,850 USD cent/kWh.Progress pembangunan saat ini mencapai 96,68 persen.

Groundbreaking PLTB Tolo telah dilaksanakan pada 2 Juli 2018 oleh Presiden Jokowi, bersamaan dengan peresmian PLTB Sidrap. Dijadwalkan beroperasi penuh pada 21 November 2018.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya