Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Laju IHSG tersebut mengikuti pergerakan bursa saham global.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (1/11/2018), IHSG menguat 23,57 poin atau 0,40 persen ke posisi 5.855. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka mendaki 24,19 poin atau 0,41 persen ke posisi 5.855,84. Indeks saham LQ45 menanjak 1,03 persen ke posisi 931,95. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.
Sebanyak 160 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 84 saham melemah dan 75 saham diam di tempat.
Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.883,22 dan terendah 5.852,79. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 42.061 kali dengan volume perdagangan saham 845,5 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 779,1 miliar.
Baca Juga
Advertisement
Investor asing beli saham Rp 224,08 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 15.187.
Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham pertanian melemah 0,40 persen, sektor saham perdagangan tergelincir 0,08 persen dan sektor saham industri dasar susut 0,02 persen.
Sedangkan sektor saham aneka industri menanjak 1,08 persen, sektor saham keuangan menanjak 1,23 persen dan sektor saham barang konsumsi menguat 0,41 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham PTSN naik 24,86 persen ke posisi Rp 452 per saham, saham YPAS mendaki 19,21 persen ke posisi Rp 900 per saham, dan saham TOTL menanjak 3,92 persen ke posisi Rp 530 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham YELO merosot 15,64 persen ke posisi Rp 466 per saham, saham DSNG tergelincir 13,64 persen ke posisi Rp 380 per saham, dan saham TRUK terpangkas 6 persen ke posisi Rp 141 per saham.
Bursa saham Asia sebagian besar menguat kecuali indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,56 persen.Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,93 persen, indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 1,47 persen, indeks saham Shanghai naik 1,14 persen, indeks saham Singapura menanjak 0,99 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,58 persen.
Prediksi Analis
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih diramal bertengger di zona positif pada perdagangan hari ini, Kamis 1 November 2018. Laju IHSG diprediksi bergerak di zona hijau dalam rentang 5.745 hingga 5.988.
Memasuki kuartal keempat di tahun ini, analis memperkirakan inflasi RI dalam kondisi yang cukup terkendali. Kondisi ini yang kemudian disinyalir mendorong IHSG tetap berada dalam zona amannya pada pergerakan indeks Kamis.
"Hari ini IHSG berpotensi naik yakni berada di rentang 5.745-5.988," tutur Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya dalam ulasannya di Jakarta.
Lebih lanjut, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat cenderung memaparkan prediksi IHSG secara teknikal. Kata dia, IHSG menunjukkan tren bearish atau pelemahan. Meski begitu, potensi bagi IHSG untuk tetap naik pada hari ini masih memungkinkan.
Oleh sebab itu, Lanjar cenderung memproyeksikan IHSG berada di zona hijau pada perdagangan hari ini. Untuk selanjutnya, Lanjar menilai, investor asing akan fokus pada data indeks kinerja sektor manufaktur di Asia dan Amerika Serikat (AS).
"Ini akan menjadi sentimen berikutnya yang diperhatikan pada awal November 2018 ini," ujar dia.
Lanjar mengatakan IHSG berpeluang menguat di kisaran support resistance dalam rentang 5.783-5.885. Saham pertambangan, konstruksi hingga perbankan masuk dalam saham rekomendasi Lanjar yang laik beli pada hari ini.
Saham-saham tersebut seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan juga PT Astra Internasional Tbk (ASII).
Sementara itu, saham sektor barang konsumsi (consumer goods) menjadi anjuran William untuk dibeli investor pada perdagangan Kamis. Itu antara lain seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT H M Sampoerna Tbk (HMSP), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), serta PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement