Turki: Jamal Khashoggi Langsung Dicekik Saat Tiba di Konsulat Arab Saudi

Turki membeberkan fakta terbaru bahwa Jamal Khashoggi langsung dicekik ketika memasuki konsulat Arab Saudi di Istanbul, 2 Oktober.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 01 Nov 2018, 11:32 WIB
Pengunjuk rasa menuntut pengusutan tuntas kasus terbunuhnya jurnalis Jamal Khashoggi (AP/Emrah Gurel)

Liputan6.com, Ankara - Turki telah memberikan pernyataan resmi pertamanya tentang keyakinan mereka bahwa jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi, langsung dicekik sesaat setelah memasuki konsulat negaranya di Istanbul, pada 2 Oktober.

Pernyataan itu mengemuka setelah beberapa pekan ramai pemberitaan tentang teka-teki pembunuhan Khashoggi, dan dugaan peran Arab Saudi di dalamnya.

Kepala jaksa penuntut dari pemerintah Turki, Irfan Fidan, mengatakan pertemuan dengan mitra Arab Saudi pekan ini, tidak memberikan hasil nyata, demikian sebagaimana dikutip dari BBC pada Kamis (1/1/2018),

Di sisi lain, Arab Saudi belum berkomentar tentang pertemuan tersebut.

Perwakilan pemerintah Turki mengatakan: "Sesuai dengan rencana yang dibuat sebelumnya, korban, Jamal Khashoggi, tewas tercekik segera setelah memasuki Konsulat Jenderal Arab Saudi (di Istanbul)."

"Tubuhnya kemudian dipotong-potong dan dihancurkan, sebagaimana rencana awal telah disiapkan," tambahnya.

Jamal Khashoggi, warga Arab Saudi yang bekerja untuk surat kabar Washington Post di Amerika Serikat (AS), adalah seorang pengkritik keras para penguasa negaranya.

Jasadnya belum ditemukan hingga saat ini, tetapi Turki, AS dan Arab Saudi semuanya setuju bahwa dia dibunuh di konsulat.

Masih belum ada konsensus tentang bagaimana Khashoggi meninggal.

Turki sendiri telah jauh-jauh hari secara terbuka menyalahkan Arab Saudi atas pembunuhan Jamal Khashoggi.

Namun, seorang juru bicara dari Partai AK yang berkuasa, mengatakan pada Rabu 31 Oktober, bahwa hal itu tidak bisa dilakukan tanpa perintah dari seseorang dalam posisi senior.

Arab Saudi menyangkal keluarga kerajaannya terlibat.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara dengan Raja Salman Saudi pekan lalu, dan keduanya setuju untuk terus bekerja sama dalam penyelidikan.

Pejabat Turki yang tidak disebutkan namanya sebelumnya mengatakan kepada media bahwa mereka memiliki bukti audio dan visual untuk membuktikan tuduhan mereka terkait kematian Khashoggi, tetapi tidak ada satu pun yang dirilis.

 

Simak video pilihan berikut: 


Turki Ajukan 3 Pertanyaan Utama ke Arab Saudi

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberi keterangan saat menggelar pertemuan di Ankara, Turki (5/12). Karena kebijakan Trump soal Yerusalem, Erdogan akan memutus semua hubungan diplomatik dengan Israel. (Yasin Bulbul / Pool via AP)

Sementara itu, Turki mengatakan telah mengajukan tiga pertanyaan utama kepada Saudi selama kunjungan jaksa terkait, yakni:

  • Di mana tubuh Khashoggi?
  • Apakah mereka memiliki informasi baru tentang perencanaan pembunuhan?
  • Siapakah 'pembantu lokal' yang dimaksud Saudi?

Seorang pejabat Saudi yang tidak disebutkan namanya, sebelumnya dikabarkan bahwa jasad Khashoggi digulung di dalam karpet dan diberikan kepada "pembantu lokal", yang bertuags membuangnya jauh-jauh.

Pada hari Rabu, delegasi Arab Saudi telah menjawab ketiga pertanyaan di atas secara tertulis, menurut Turki.

Pihak Arab Saudi mengatakan, jawabannya hanya bisa datang dari penyelidikan gabungan. Ditambahkan pula, bahwa Riyadh tidak pernah memberikan pernyataan resmi tentang keberadaan "pembantu lokal".

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya