Liputan6.com, Jakarta - Tim penyelam telah menemukan bagian black box atau kotak hitam pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat. Selanjutnya benda penting tersebut diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Kami serahkan kepada KNKT. Urusan kami melakukan pencarian," ujar Kepala Basarnas Marsekal Muda TNI (Marsda) M Syaugi di atas Kapal Baruna Jaya, Karawang, Kamis (11/1/2018).
Advertisement
Keberadaan black box sebelumnya telah terdeteksi menyusul adanya suara ping locator. "Jadi di black box itu ada ping yang bisa berbunyi, tit tit tit, suara itu terdengar," kata Syaugi.
Sementara itu, hingga pukul 07.00 WIB, Kamis (1/11/2018), Basarnas telah mengevakuasi 56 kantong jenazah korban Lion Air jatuh. Informasi ini didapatkan dari Posko Taktis di Jakarta International Container (JICT).
Sebanyak 24 kantong jenazah korban Lion Air jatuh ditemukan pada hari pertama, hari kedua sebanyak 24 kantong jenazah kembali dievakuasi, sementara 8 kantong jenazah ditemukan di hari ketiga operasi pencarian. Seluruh kantong jenazah itu telah diterima tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
Identifikasi Jenazah
Sementara hari ini belum ada kantong jenazah korban Lion Air JT 610 yang ditemukan. Namun, Rumah Sakit Polri telah berhasil mengidentifikasi jenazah pertama korban jatuhnya pesawat Lion Air atas nama Jannatun Cintya Dewi, Rabu (31/10/2018).
Jannatun teridentifikasi dari sidik jari dan pencocokkan data antermortem berupa Kartu Keluarga. Rencananya, jenazah akan disemayamkan di dekat rumah duka yang berjarak 500 meter.
"Saat ini, kami sedang menunggu kepulangan jenazah. Insyaallah besok pagi sekitar pukul 08.00 WIB, akan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) yang tidak jauh dari rumah duka," ujar tetangga dari Cintya, Mochammad Nurhadi, Rabu 31 Oktober 2018.
Saksikan video menarik berikut ini:
Advertisement