Novel Baswedan bersama Wadah Pegawai (WP) KPK memperingati 500 hari penyerangan terhadap dirinya di depan Gedung KPK, Jakarta, Kamis (1/11). Penyidik senior KPK itu diserang dengan air keras pada 500 hari lalu. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Istri aktivis HAM almarhum Munir Said Thalib, Suciwati berorasi saat memperingati 500 hari penyerangan terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan di depan Gedung KPK, Jakarta, Kamis (1/11). (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Wadah Pegawai (WP) KPK saat memperingati 500 hari penyerangan terhadap Novel Baswedan di depan Gedung KPK, Jakarta, Kamis (1/11). WP KPK mendesak Presiden Joko Widodo menyelesaikan kasus-kasus penyerangan terhadap aktivis. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Wadah Pegawai (WP) KPK saat memperingati 500 hari penyerangan terhadap Novel Baswedan di depan Gedung KPK, Jakarta, Kamis (1/11). Polda Metro Jaya yang bertugas menguak pelaku dan dalang penyerangan, belum mampu mengungkap. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Wadah Pegawai (WP) KPK memperingati 500 hari penyerangan terhadap Novel Baswedan di depan Gedung KPK, Jakarta, Kamis (1/11). Banyak pihak yang putus asa polisi bisa mengungkap pelaku sekaligus dalang penyerangan terhadap Novel. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Wadah Pegawai (WP) KPK saat memperingati 500 hari penyerangan terhadap Novel Baswedan di depan Gedung KPK, Jakarta, Kamis (1/11). WP KPK meminta Presiden Joko Widodo segera membuat Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF). (Merdeka.com/Dwi Narwoko)