Jokowi Sebut Media Sosial Jadi Tantangan Revolusi Industri 4.0

Jokowi menyatakan, revolusi industri 4.0 membawa tantangan baru bagi moralitas masyarakat, baik di Indonesia maupun dunia.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Nov 2018, 14:53 WIB
Presiden Joko Widodo berbincang dengan pedagang ketika memantau kebutuhan bahan pokok di Pasar Bogor, Jalan Roda, Kota Bogor, Selasa (30/10). Jokowi ingin memastikan langsung harga bahan kebutuhan pokok di pasar. (Liputan6.com/HO/Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan revolusi industri 4.0 membawa tantangan baru bagi moralitas masyarakat, baik di Indonesia maupun dunia. Tantangan yang dimaksud adalah munculnya media sosial.

Dengan adanya media sosial, masyarakat dengan mudah dan cepat menyebarkan informasi. Baik itu informasi yang berdampak positif maupun negatif bagi kehidupan.

"Semua bisa menginformasikan apa pun," kata Jokowi saat membuka Pameran Indonesia Science Expo (ISE) Tahun 2018 di Hall 5, Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Kamis (1/11/2018).

Melalui media sosial, kata Jokowi, masyarakat juga bisa tampil seperti wartawan dan pemimpin redaksi.

"Muncul media tanpa redaksi bisa membuat warga jadi wartawan. Ada berita langsung dimunculkan, ada informasi dimunculkan. Rapat redaksi yang dulu tertata rapi digantikan peran medsos dan jempol atau like menjadi pemimpin redaksi di media sosial sekarang ini," ujar Jokowi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tak Bisa Kerja Sendiri

Menghadapi fenomena ini, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Jokowi mengatakan, perlu keterlibatan masyarakat untuk merawat moralitas. Selain itu, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) juga diharapkan dapat memberikan kontribusi guna mencegah penyalahgunaan media sosial.

"Regulasi pemerintah tidak cukup menyelesaikan masalah, sebab tidak semua bisa dipagari regulasi. Yang dibutuhkan sekarang adalah standar moralitas yang semakin tinggi berbarengan dengan penggunaan teknologi itu dan teknologi yang disalahgunakan harus diadang oleh teknologi lain, yang dipandu oleh standar moralitas yang tinggi," jelasnya.

Jokowi meyakini, LIPI adalah satu-satunya lembaga yang paling relevan menjawab tantangan penyalahgunaan media sosial.

"Dalam situasi seperti apa pun, lembaga penelitian menempati peran sentral dalam kehidupan manusia beserta ekosistem kehidupannya, berperan sentral melahirkan karya-karya riset unggul, dan berperan sentral dalam menjawab tantangan zaman yang ada," katanya.

 

Reporter: Titin Suprihatin

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya