Liputan6.com, Jakarta – Sosok Laura Lazarus mendadak ramai jadi perbincangan usai jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin, 28 Oktober 2018. Laura merupakan mantan pramugari Lion Air yang dua kali lolos dari maut saat mengalami kecelakaan pesawat.
Laura menceritakan pengalaman hidupnya saat bekerja sebagai pramugari Lion Air ketika menjadi tamu di acara Indonesian Lawyer Club (ILC), baru-baru ini. Ia mengalami kecelakaan pesawat di Palembang dan Solo pada 2004.
Baca Juga
Advertisement
Saat peristiwa itu terjadi, usia Laura baru 19. Akibat kecelakaan itu, Laura kini harus berjalan menggunakan tongkat.
Laura Lazarus kini menjadi inspirator, konsultan, dan penulis buku. Ia menjabat CEO sebuah penerbitan bernama Growing Publishing dan membangun Indonesia lewat pendidikan.
Tetap Tersenyum
Sempat terpuruk, Laura Lazarus akhirnya bangkit. Ia kini berusaha untuk memberikan inspirasi untuk orang banyak. Hal itu terlihat dari unggahan-unggahannya dalam akun Instagram pribadinya.
"Berat saat aku harus menerima kenyataan akan keadaan kakiku yang tidak normal seperti kaki orang lainnya. saat itu aku juga sempat merasa malu dan risih ketika orang melihat luka yang ada di kaki. Rasanya risih aja klo sampai keliatan sama orang lain dan menjadi pertanyaan apa penyebab dari luka tersebut," tulis Laura dalam akun Instagram pribadinya, 14 September 2018.
Bagi Laura, dirinya dan orang lain sangat berharga di mata Tuhan. Ia berpikir untuk apa merasa risih, padahal mungkin orang lain juga tak peduli dengan luka di kakinya.
"Tetap tersenyum kawan, apapun keadaanmu hari ini. Serumit apapun yang km hadapi hari ini, tetaplah tersenyum. Selama matahari masih terbit di pagi hari, pertanda selalu ada harapan. Dan harapan selalu ada bagi orang percaya," tulis Laura Lazarus dalam unggahannya pada 4 Juli 2018.
Advertisement