Kenapa Black Box Berwarna Oranye Bukan Hitam? Ini Jawabannya

Tak sedikit orang yang belum mengetahui apa kotak hitam itu. Berikut sejumlah fakta menarik soal black box yang paling dicari apabila kecelakaan pesawat terjadi.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 01 Nov 2018, 21:00 WIB
Sebuah Flight Data Recorder (FDR) ikut ditampilkan saat Ketua KNKT Tatang Kurniadi memberikan penjelasan tentang instrumen yang ada dalam kotak hitam (Black Box) di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalteng, Selasa (13/1/2015).(Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Bagian kotak hitam atau black box pesawat Lion Air yang jatuh di Tanjung Karawang telah ditemukan. Kotak berwarna oranye itu ditemukan penyelam TNI AL tak jauh dari titik hilang kontak pesawat rute Jakarta-Pangkalpinang.

"Ditemukan 500 ratus meter dari titik koordinat (Lion Air) yang hilang kontak," ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi di atas Kapal Baruna Jaya.

Dari dua black box pesawat Lion Air, yang telah ditemukan baru satu bagian.

"Black box ada dua, FDR (flight data recorder) sama CVR (cockpit voice recorder), satu merekam pembicaraan, satu merekam perjalanan dari pesawat. Satu sudah ditemukan sehingga diharapkan satu lagi ditemukan," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Tak sedikit orang yang belum mengetahui apa kotak hitam itu. Sebenarnya, ada sejumlah fakta soal black box yang paling dicari apabila kecelakaan pesawat terjadi.

Seperti dikutip dari laman ABC.com, Kamis (1/11/2018), berikut 7 fakta soal kotak hitam:

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


1. Bukan Berwarna Hitam

Kotak penyimpan berisi bagian dari kotak hitam (black box) pesawat Lion Air bernomor registrasi PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 terlihat setelah diambil dari perairan Karawang, Jawa Barat (1/11). (AFP Photo/Malekiano)

Kotak hitam yang ada pada bagian pesawat terbang tidaklah berwarna hitam seperti yang disebutkan. Kotak hitam sesungguhnya menyerupai warna Jembatan Golden Gate di San Francisco (oranye).

Alasan pemilihan warna oranye, sebab pihak kedirgantaraan memiliki teknik tersendiri. Jika terjadi kecelakaan di laut ataupun di daratan, benda ini akan terlihat lebih beda dari benda di sekitarnya.


2. Terdiri dari Dua Bagian

Kabasarnas Marsekal Madya M Syaugi bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memberi keterangan pers terkait perkembangan pencarian Lion Air JT 610 di Pelabuhan JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (31/10). (Merdeka.com/Imam Buhori)

Kotak hitam terdiri dari dua bagian peralatan terpisah. Pertama adalah perekam data penerbangan (FDR) dan perekam suara kokpit (CVR).

Biasanya, kotak hitam ini terletak di pesawat bagian belakang (ekor pesawat). FRD mencatat hal-hal seperti kecepatan udara, ketinggian, percepatan vertikal dan aliran bahan bakar.

 


3. Diciptakan oleh Warga Australia

Tim SAR TNI AL membawa bagian dari black box atau kotak hitam pesawat Lion Air JT-610 yang ditemukan di perairan Karawang, Jawa Barat, Kamis (11/1). (Liputan6.com/Pool/TNI AL)

Ayah dari David Warren tewas dalam kecelakaan pesawat Bass Straits pada tahun 1934, saat itu ia berusia sembilan tahun.

Pada awal 1950-an, Warren memiliki ide untuk membentuk sebuah unit penyimpan data penerbangan dan percakapan kokpit -- guna membantu analis mengumpulkan data atau penyebab sebuah kecelakaan.

Penemuannya ini lalu tidak banyak diperhatikan hingga lima tahun kemudian. Hingga akhirnya ciptaan Warren ini diperbanyak dan diproduksi oleh maskapai penerbangan di Inggris dan Amerika Serikat.

 


4. Kotak Hitam Hanya Bahasa Media

Tim Basarnas melakukan pencarian jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat Rabu (31/10). Hari ke-3 pencarian diduga adanya temuan benda logam sepanjang 20 meter yang terdeteksi sonar KRI Rigel. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Sebenarnya, istilah kotak hitam bukanlah bahasa ahli. Itu hanyalah sebutan yang disukai oleh para pelaku media.

Istilah kotak hitam ini disebut pertama kali karena desain pertamanya yang berwarna gelap.

 


5. Percakapan di Kokpit Hanya Direkam Selama 2 Jam

Tim Basarnas melakukan pencarian korban maupun serpihan pesawat Lion Air JT-610 di perairan Karawang, Jawa Barat, Rabu (31/10). Hingga hari ketiga, pencari korban jatuhnya Lion Air JT-610 terus dilakukan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sebenarnya, alat perekam di kotak hitam mampu merekam hingga 25 jam data. Tetapi, biasanya hanya direkam dua jam saja untuk bagian kokpit.

CVR melacak interaksi kru dengan satu sama lain dan kontrol lalu lintas udara. Tak hanya itu, CVR juga merekam suara kebisingan yang terjadi di bagian penumpang, demi mendapat petunjuk.


6. Batas Limit Pencarian Kotak Hitam

Presiden RI, Joko Widodo (kedua kiri depan) bersama Menhub Budi Karya Sumadi dan KaBasarnas Marsdya M Syaugi melihat barang yang diduga milik penumpang pesawat Lion Air JT 610 di Pelabuhan JICT 2, Jakarta, Selasa (30/10). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Untuk menemukan kota hitam setelah terjadinya kecelakaan, tentu dibutuhkan waktu. Sebab, kondisi medan pencarian tidaklah mudah.

Untuk menemukan benda itu, kotak hitam akan mengirimkan sinyal. Sehingga pihak maskapai bisa mencari titik lokasi benda tersebut.

Namun, ada batas waktunya. Kotak hitam akan berhenti menghirimkan sinyal ketika sudah memasuki hari ke-30. Kejadian ini pernah dialami oleh MH370 yang bangkai pesawatnya belum ditemukan hingga saat ini. Kotak hitamnya pun berhenti mengirim sinyal setelah lewat dari 30 hari.


7. Sulit Untuk Dihancurkan

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi (tengah) melihat serpihan pesawat Lion Air JT 610 di Pelabuhan JICT 2, Jakarta, Selasa (30/10). Sejumlah barang ditemukan petugas dalam operasi pencarian. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Meski terbakar, meski tenggelam, meski terhimpit, kotak hitam tidak akan hancur. Sebab, data penyimpanan FDR dan CVR ini dibungkus dengan titanium dan baja tahan karat.

Bagian terpenting dari kotak hitam adalah papan memori CSMU. Kotak hitam baru dapat dihancurkan apabila mendapat suhu panas hingga 1.100 derajat Celcius.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya