Liputan6.com, Jakarta - PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) mencetak laba Rp 225,28 miliar hingga kuartal III 2018, naik 17,35 persen dari periode yang sama tahun lalu yaitu Rp 191,96 miliar.
Mengutip laporan keuangan perseroan yang dipublikasi Bursa Efek Indonesia (BEI), kenaikan laba tersebut ditopang meningkatnya pendapatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi tersebut sebesar 23,37 persen menjadi Rp 5,3 triliun hingga September 2018.
Advertisement
Pendapatan tersebut berasal didominasi penjualan di pasar domestik sebesar Rp 5,1 triliun. Kemudian sekitar Rp 205,84 miliar atau setara dengan 3,87 persen dikontribusikan oleh penjualan luar negeri.
Selain itu, beban pokok penjualan KAEF naik 20,61 persen dari Rp 2,78 triliun pada kuartal III 2017, menjadi Rp 3,36 triliun sepanjang kuartal III 2018. Sementara itu, laba kotor perseroan tumbuh 28,45 persen menjadi Rp 1,94 triliun ketimbang Rp 1,51 triliun pada Januari-September 2017.
Direktur Keuangan KAEF Suharta sebelumnya mengungkapkan, Perseroan tengah mengembangkan Aplikasi Seven Solutions untuk mengintegrasikan apotek, laboratorium, klinik, rumah sakit, dan BPJS di seluruh Indonesia sehingga konsumen sebagai user secara otomatis menjadi member di dalam aplikasi.
Suharta menjelaskan, dengan data health record, data pasien akan terekam dalam database yang berisi riwayat kesehatan, konsumsi obat dan lainnya yang bisa diakses dengan mudah untuk kebutuhan pemeriksaan kesehatan pasien.
"Aplikasi ini akan memberikan customer experience kepada konsumen dengan fitur smart stock, omni channel, customer loyalty, big data, integrasi klinik, program rujuk balik, dan homecare," paparnya.