Jonan Ingin PLN Bangun Jaringan Listrik Sumatera Seperti di Jawa

Sistem kelistrikan Jawa-Bali saat ini sudah terhubung dalam satu jaringan interkoneksi, antara pembangkit satu dengan pembangkit yang lain dan gardu induk yang satu dengan yang lain.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Nov 2018, 09:45 WIB
Ilustrasi sutet listrik.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meminta PT PLN (Persero) untuk membangun sistem kelistrikan di Pulau Sumatera seperti di Pulau Jawa yang saling terhubung (interkoneksi).

Interkoneksi maksudnya antara beberapa pembangkit dengan pembangkit lain dan beberapa gardu induk (GI) dengan GI yang lain melalui sebuah saluran transmisi. Hal tersebut merupakan salah satu dari empat target kelistrikan yang harus dicapai oleh PLN.

"Saya sudah bilang kepada PLN, transmisi untuk Pulau Sumatera itu harus seperti Jawa-Bali. Jawa-Bali ini jadi satu jaringannya transmisi dan distribusinya, konektivitas jaringannya jadi satu," kata Jonan, mengutip situs resmi Kementerian ESDM, di Jakarta, Jumat (2/11/2018)‎.

‎Jonan menungkapkan, sistem kelistrikan Jawa-Bali saat ini sudah terhubung dalam satu jaringan interkoneksi, antara pembangkit satu dengan pembangkit yang lain dan gardu induk yang satu dengan yang lain.

Hal ini membuat penyaluran tenaga listrik dapat berlangsung terus-menerus. Sebab, jika salah satu pembangkit mengalami kerusakan, maka penyaluran tenaga listrik dapat dialihkan ke pusat pembangkit lainnya.

"Sumatera harus jadi satu, sekarang yang sudah selesai yang 70 Kilovolt (Kv), 150 Kv sudah dan tahun depan harus sudah diselesaikan jaringan yang 270 Kv untuk menampung produksi listrik dari kapasitas pembangkit yang melebih 600 MW satu pembangkit, mestinya bisa selesailah," tambah Jonan.


Elektrifikasi

Petugas PLN melakukan penyambungan penambahan daya listrik di Jakarta, Rabu (21/6). Menyambut lebaran, PLN memberikan bebas biaya penyambungan untuk rumah ibadah dan potongan 50 persen untuk pengguna selain rumah ibadah. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Pembangunan infrastruktur kelistrikan di Sumatera tersebut merupakan salah satu target di bidang kelistrikan yang harus dicapai. Target selanjutnya adalah meningkatkan rasio eletrifikasi nasional menjadi 99,9 persen pada akhir tahun 2019, lebih tinggi dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).

"Capaian 99,9 persen ini merupakan target Kementerian ESDM, karena Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) itu 97,5 persen di akhir tahun 2019. Saat saya lapor ke Bapak Presiden, saya utarakan bahwa ini akan saya kebut dan saya minta dukungan Presiden, dan hari ini sudah lewat 97,5 persen.

Hari ini rasio elektrifikasi sudah mencapai 98,05 persen, akhir tahun 2018 harapannya mencapai 98,5 persen dan akhir tahun 2019 harapannya 99,9 persen," ucap Jonan.

Selain peningkatan rasio elektrifikasi 99,9 persen pada akhir 2019, target di bidang kelistrikan selanjutnya adalah melistriki wilayah terisolir dan belum terjangkau listrik PLN dengan Solar Home System (SHS), serta mempertahankan harga listrik agar tetap terjangkau oleh masyarakat dengan meminta PLN melakukan efisiensi.

"Kita akan coba menyelesaikan untuk wilayah-wilayah yang belum ada jaringan listriknya atau sulit akan dipasang home solar system. Tahun lalu hampir 80.000 home solar system yang sudah pasang, tahun ini kita pasang 175.000 dan tahun depan mungkin sekitar 150.000 supaya target rasio elektrifikasi nasional akan tercapai, yakni 99.9 persen," ucapnya.

 

Tonton Video Ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya