Ekstremnya Jalan Menembus Desa Paling Ujung di Perbatasan Indonesia-Malaysia

Total waktu yang kami habiskan untuk mencapai dusun yang jaraknya hanya 6 kilometer dari Desa Speed, Malaysia, itu kurang lebih 4 jam.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 02 Nov 2018, 07:51 WIB
Jalanan untuk menuju Dusun Gun Tembawang yang berada di perbatasan Indonesia-Malaysia. (Liputan6.com/Lizsa Egehem)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat ini tengah gencar-gencarnya membangun infrastruktur jalan di Indonesia, tak terkecuali di daerah perbatasan. Namun, rupanya masih ada daerah yang sulit dijangkau.

Salah satu daerah tersebut adalah Dusun Gun Tembawang yang berada di perbatasan Indonesia-Malaysia. Liputan6.com berkesempatan mengunjungi dusun yang secara teritorial berada di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.

Sebelum memulai perjalanan, saya beserta rombongan Kodim XII/Tpr diberitahu Komandan Satgas Pamtas Yonif 511/DY Letkol Inf Jadi, bahwa Gun Tembawang adalah dusun paling ujung di Kalbar yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Dia mengatakan, perjalanan ke dusun itu membutuhkan waktu minimal tiga jam dan sangat bergantung kepada cuaca. Akses jalannya pun sangat minim.

Kami pun memulai perjalanan dengan menggunakan mobil dari Pos Kotis Entikong, Selasa 30 Oktober 2018, menuju Desa Mangkau dengan waktu tempuh 1,5 jam.

Dari desa Mangkau kami terlebih dahulu harus melewati sungai menggunakan sampan untuk menuju Desa Palapasang. Butuh waktu selama 1 jam sambil melawan arus ombak sungai dan melewati bebatuan terjal.

Sesampainya di Desa Palapasang, kami masih harus menaiki motor trail untuk menuju desa perbatasan Gun Tembawang. Sepanjang jalan menuju Gun Tembawang, kami harus berjibaku dengan jalan tanah selebar kurang lebih dua meter yang berliku, menanjak, dan menurun serta kondisi jalan yang berlumpur lantaran hujan.

 


4 Jam untuk Menembus Desa

Jalanan untuk menuju Dusun Gun Tembawang yang berada di perbatasan Indonesia-Malaysia. (Liputan6.com/Lizsa Egehem)

Tak jarang motor yang mereka gunakan tersangkut di antara lumpur, jika kondisi jalan becek dan licin sehabis terkena hujan. Kami juga harus melewati 20 jembatan kayu yang lebarnya hanya sekitar 30 cm. Sungguh, upaya yang luar biasa untuk mencapai tapal batas.

Setelah menempuh perjalanan darat yang ektrem itu, akhirnya kami tiba di Dusun Gun Tembawang. Total waktu yang kami habiskan untuk mencapai dusun yang jaraknya hanya 6 kilometer dari Desa Speed, Malaysia itu kurang lebih 4 jam dengan kondisi jalan basah karena hujan.

Kepala Dusun Gun Tembawang Marselus Gaut mengatakan, jalan tersebut awalnya dibuka oleh TNI-AD. Jalan itu dipergunakan TNI untuk patroli ke perbatasan Indonesia-Malaysia.

"Kalau bukan dari TNI, jalan ke sini gak akan tembus. Ini dibentuk badan jalan untuk patroli, kalau berharap pemerintah mungkin ndak akan jadi," kata Marselus ditemui di Dusun Gun Tembawang, Kabupaten Sanggau, Selasa 30 Oktober 2018.

Dia mengaku sangat sedih dengan Dusun Gun Tembawang yang tak diperhatikan oleh pemerintah. Padahal, kata Marselus, dia dan masyarakat sudah pernah mengajukan permintaan akses jalan. Dia berharap agar pemerintah daerah atau provinsi dapat lebih memperhatikan dusun Gun Tembawang.

"Harapan saya biar seperti desa-desa daerah lain, harus diperhatikan akses jalan yang penting dengan yang lain-lainnya," ucapnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya