Timses Jokowi Sebut Ada Gejala Partai Koalisi Tak Solid Dukung Prabowo-Sandi

Sebelumnya, politikus Partai Demokrat mengatakan, akan mengkampanyekan Prabowo-Sandiaga usai melakukan konsolidasi internal.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 02 Nov 2018, 09:38 WIB
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, mendatangi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie atau Ical. (Putu Merta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu partai koalisi pengusung calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, mulai mengkritik timnya sendiri. Kritik datang dari Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief, yang melihat tim kampanye Prabowo-Sandiaga belum sepenuhnya menggunakan kekuatan untuk memenangkan Pilpres 2019.

Terkait hal itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Arsul Sani menuturkan, ada gejala tidak solid di partai koalisi Prabowo-Sandiaga. Dia menegaskan, gejala itu tidak datang dari Demokrat saja. Tetapi juga dari PAN, bahkan PKS.

"Saya melihat perkembangan akhir-akhir ini dimana PAN terang-terangan menyatakan calegnya menolak mengkampanyekan PAS (Prabowo-Sandiaga). Kemudian PKS yang memberikan tanda akan mematikan mesin partainya dan Partai Demokrat akan fokus pemenangan calon internalnya di Pileg," ucap Arsul, Kamis (1/11/2018).

Dia menegaskan, itu semua gejala-gejala dari keraguan partai koalisi akan pasangan yang diusungnya. Menurut dia, hal itu sudah terlihat jelas, Prabowo-Sandiaga sulit meraih kemenangan.

"Itu semua sebagai gejala bahwa tampaknya koalisi partai-partai pengusung PAS, mulai ragu paslonnya akan menang dalam Pilpres 2019," ungkap Arsul.

Meski demikian, kata Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan ini, pihak Jokowi-Ma'ruf tak akan mengambil keuntungan. Menurut dia, pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf akan tetap menyapa masyarakat untuk membuktikan kinerja mereka.

"Namun, kami tidak akan mengambil keuntungan dari situasi seperti itu. Kami tetap fokus dengan kegiatan pemenangan yang oleh Pak Jokowi difokuskan pada kegiatan canvassing, micro targetting. Yakni menyapa langsung satu-satu para pemilih sebanyak-banyaknya," dia memungkasi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sikap Demokrat

Sebelumnya, Partai Demokrat mengakui saat ini tengah fokus melakukan konsolidasi internal menghadapi Pemilu Legislatif 2019. Sang ketua umum, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tengah keliling Jawa untuk bertemu kader di berbagai daerah.

Bahkan, Andi Arief menyebut, partainya baru akan mengkampanyekan Prabowo-Sandiaga usai konsolidasi internal dilakukan. Di lain sisi, dia juga mengkritik timnya sendiri.

"Tim kampanye Prabowo-Sandi belum terlihat full speed. Karena itu lebih baik Partai Demokrat konsolidasi internal dulu. Karena tidak mungkinkan Partai Demokrat yang berinisiatif full speed," ungkap Andi.

Dia berharap, tim kampanye Prabowo-Sandi berada di garis depan untuk memenangkan pertarungan Pilpres 2019. Dia tak ingin, Demokrat malah lebih depan memenangkan Prabowo-Sandi ketimbang timsesnya sendiri. "Demokrat kan follower, maka tidak boleh mendahului," kata Andi.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya