Kopilot Lion Air yang Jatuh Seharusnya Tak Terbang ke Pangkal Pinang

Ada hal yang menyebabkan kopilot pesawat Lion Air yang jatuh bertukar rute penerbangan.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Nov 2018, 16:00 WIB
Pesawat Lion Air yang jatuh regitrasi PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8 jatuh di Kawarang. (Humas Lion Air)

Liputan6.com, Jakarta - Kopilot Lion Air yang jatuh di Perairan Karawang, Harvino, ternyata awalnya tak punya jadwal terbang dari Jakarta ke Pangkal Pinang. Rekan Harvino yang juga pilot Lion Air, Yelal F, mengungkapkan di hari kecelakaan, korban seharusnya melayani penerbangan rute Jakarta-Malang.

Mendadak jadwalnya berubah karena kopilot JT 610 yang seharusnya terbang belum memiliki lisensi. Harvino akhirnya berpindah penerbangan untuk melayani rute Jakarta-Pangkal Pinang.

"Banyak yang yang belum memiliki lisensi untuk Boeing jenis Max ini. Ini kan (Max) model terbaru Boeing, sebelumnya tipe NG (Next Generation)," kata Yelael yang pernah satu sekolah bersama korban di Sekolah Penerbang Avindo Angkasa.

Pesawat jenis Boeing tipe Max, lanjutnya, adalah keluaran terbaru Boeing. Tipe ini diklaim memiliki spesifikasi lebih modern dan merupakan penyempurnaan dari generasi sebelumnya (Boeing 737-NG).

"Lebih canggih fitur-fiturnya, lebih efisien hemat bahan bakar, sistem navigasinya sudah full," ucap dia.

Sepengetahuan Yelal, baru 60 persen pilot di Lion Air yang punya lisensi menerbangkan Boeing 737 Max.

"Memang ada training untuk upgrade ke Max dan Harvino sudah memiliki. Jadi, karena itu dia berubah jadwal," ucapnya.

Sumber: Merdeka.com

Reporter: Kirom 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya