Jokowi: Teknologi Makin Maju, Moralitas Harus Lebih Tinggi

Presiden Jokowi menekankan perkembangan Teknologi Informasi (TI), termasuk revolusi industri 4.0, membawa tantangan baru dalam moralitas masyarakat dan dunia.

oleh Andina Librianty diperbarui 02 Nov 2018, 18:30 WIB
Presiden Joko Widodo saat menerima Menteri Ekonomi dan Energi Republik Federal Jerman Peter Altmaier di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/10). Pertemuan tersebut untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan perkembangan Teknologi Informasi (TI), termasuk revolusi industri 4.0, membawa tantangan baru dalam moralitas masyarakat dan dunia.

Oleh sebab itu, ia menilai moralitas yang baik akan sangat membantu menyelesaikan masalah dalam penggunaan teknologi.

Ia mencontohkan fenomena munculnya media tanpa redaksi, yang membuat setiap warga bisa menjadi wartawan. Semua orang, katanya, kini bisa menyampaikan informasi apa pun.

Melihat fenomena tersebut, menurut Jokowi, regulasi pemerintah tidak akan cukup menyelesaikan masalah. Pasalnya, tidak semuanya bisa diatur oleh regulasi.

"Untuk itulah, yang dibutuhkan sekarang adalah standar moralitas yang semakin tinggi berbarengan dengan penggunaan teknologi itu," tutur Jokowi seperti dikutip dari laman setkab.go.id, Jumat (2/11/2018).

Ia mengingatkan, kehadiran teknologi baru jangan sampai digunakan untuk menyebarkan berbagai informasi palsu atau hoaks.

"Jangan sampai justru karena adanya teknologi baru masuk, ada keterbukaan yang diperbolehkan, tetapi karena moralitas kita yang tidak baik justru digunakan untuk ujaran kebencian, ujaran kedengkian, fitnah, hoaks. Kalau dahulu katakan standarnya enam, ya sekarang standarnya harus delapan ya," lanjut Jokowi.


Pakai Medsos untuk Perubahan yang Baik

Presiden Joko Widodo (tengah) ditemani Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong saat menerima Menteri Ekonomi dan Energi Republik Federal Jerman Peter Altmaier di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/10). (Liputan6.com/AnggaYuniar)

Lebih lanjut, Jokowi mengimbau anak muda atau millenial menggunakan media sosial (medsos) untuk berbagai perubahan yang baik.

Hal ini disampaikannya saat bertemu dengan sekira 3.000 karyawan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Kamis malam (1/11/2018).

Jokowi meminta millenial untuk mengubah pola pikir dan paradigma, sehingga dapat sepenuhnya mendapatkan manfaat keterbukaan, digitalisasi, serta digital ekonomi yang bisa memberikan manfaat kepada negara.

Menurutnya, perkembangan teknologi harus diikuti dengan sebuah standar moralitas yang lebih tinggi dari sebelumnya.

"Jangan sampai yang muncul di media sosial itu ujaran kebencian, ujaran kedengkian, fitnah, hoaks, dan saudara-saudaranya," kata Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi juga meminta para millenial agar bisa menanggapi dengan cepat berbagai perubahan yang ada. Generasi millenial, katanya, berperan penting untuk mengadaptasi perubahan secara cepat.

"Saya tekankan di sini adalah sekali lagi kecepatan perubahan ini agar segera kita respons secepat-cepatnya, kalau tidak, negara ini, negara kita, bangsa kita ditinggal oleh negara-negara lain," tandasnya.

(Din/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya