KNKT: Kotak Hitam Lion Air PK-LQP Masih Proses Pembersihan

Pembersihan kotak hitam Lion Air PK-LQP turut disaksikan tim dari Amerika Serikat dan Singapura.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 02 Nov 2018, 20:55 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya didampingi Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono melihat Black Box atau kotak hitam pesawat Lion Air JT 610 di posko evakuasi JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (1/11). (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan, pihaknya masih proses pembersihan dan recovery terhadap Flight Data Recorder (FDR) pesawat Lion Air PK-LQP JT-610. Proses pembersihan dilakukan di laboratorium recorder KNKT di Jakarta.

"Proses pembersihan dan recovery CSMU (Crash Surviveable Memory Unit) tersebut di laboratorium recorder KNKT, Jakarta," kata Wakil Ketua KNKT Haryo Satmiko di Kantornya Jakarta Pusat, Jumat (2/11/2018).

Menurut dia, pembersihan dan recovery FDR Lion Air JT-610 ini turut disaksikan oleh perwakilan dari Amerika Serikat National Transportation Safety Board (NTSB) dan Singapura Transport Safety Investigation Bureau (TSIB). Saat ini, tim NTSB, Boeing, Tim KNKT melakukan verifikasi data.

"Tim NTSB (USA) di bifang Human Factor, Engineering, Airplane Structure, serta dari Boeing fan Tim KNKT melakukan pengumpulan data dan verifikasi atas data yang sudah terkumpul di Ruang Koordinasi KNKT," jelas Haryo.

Tim gabungan Search and Rescue (SAR) Nasional masih fokus mencari Cockpit Voice Recorder (CVR) Lion Air JT 610 yang menjadi bagian dari black box atau kotak hitam pesawat itu di Perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat.

Deputi Bidang Bina Tenaga, Potensi Pencarian dan Pertolongan Basarnas Agus Sukarno mengatakan, para penyelam terjun ke titik di mana sinyal ping locater CVR terdeteksi.

Menurut dia, perkembangan belum signifikan seperti kemarin. Kemarin, tim SAR gabungan berhasil menemukan Flight Data Recorder (FDR) bagian black box Lion Air.

 


869 Personel

Dari data yang dikutip di Posko JICT, hari ini, tim SAR menurunkan 869 personel gabungan dan 119 penyelam yang terdiri dari 456 anggota TNI AL, 201 anggota Basarnas, 58 anggota Polri, 40 anggota TNI AD, dan 15 anggota TNI AU untuk mencari korban dan CVR Lion Air.

Selain itu ada 30 anggota KPLP, 18 orang dari Bea Cukai, 30 orang dari PMI, 10 orang dari Bakamla, 6 orang dari POSSI Semarang, dan 5 orang dari Indonesia Diver.

Saksikan video pilihan di bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya