Sederet Alasan Perempuan Belum Siap Jalin Asmara Lagi

Berikut ini deretan alasan perempuan belum siap untuk menjalin asmara lagi, apa saja alasan tersebut?

oleh Putu Elmira diperbarui 03 Nov 2018, 19:00 WIB
Berikut ini deretan alasan perempuan belum siap untuk menjalin asmara lagi, apa saja alasan tersebut? (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Berakhirnya jalinan asmara selalu menghadirkan kekecewaan dan rasa pedih. Tak ada yang mudah dalam hal memulihkan kesedihan itu. Kendati demikian, banyak yang menyebut jika waktu akan memulihkan luka itu.

Begitu halnya dengan perempuan yang tahu betul perasaan mereka. Ada sederet alasan yang membuat perempuan sulit untuk kembali memulai hubungan asmara usai patah hati.

Lantas, apa saja alasan yang membuat para perempuan masih ingin sendiri? Yuk, simak rangkuman selengkapnya seperti dilansir dari Allwomenstalk berikut ini.

1. Membandingkan

Salah satu alasan yang sulit membuat perempuan memulai hubungan baru adalah masih membandingkan cinta di masa lalu. Masih belum bisa move on tentunya diperparah dengan sulitnya menepis bayangan mantan kekasih.

2. Masih Takut Jatuh Cinta

Saat perempuan mati rasa, itu salah satu tanda ia takut untuk jatuh cinta lagi. Di kondisi demikian, ia berusaha untuk menenangkan hati dan sementara waktu tidak memulai hubungan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Alasan Belum Siap Jatuh Cinta Lagi

Alasan Belum Siap Jatuh Cinta Lagi (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

3. Cepat Miliki Pasangan

Terlalu cepat punya pasangan justru menimbulkan kecurigaan. Bukan tanpa alasan, tetapi mungkin saja hal itu dipicu untuk pelarian dari kesedihan karena cinta di masa lalu.

4. Berubah

Alasan lain adalah berubahnya sikap untuk dapat disukai atau bahkan agar dibenci. Perubahan yang terlalu cepat itu jadi tanda penolakan atas kenyataan kesedihan yang dirasakan.

5. Belum Bisa Damai dengan Masa Lalu

Masih kerap teringat mantan kekasih atau bahkan ada kemarahan yang tak terungkapkan? Hal tersebut jadi tanda perempuan belum dapat berdamai dengan masa lalu. Ada baiknya untuk memaafkan dan melepaskan kesedihan tersebut. (Febi Anindya Kirana)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya